Denpasar (ANTARA News) - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menerima pengajuan tambahan jadwal penerbangan dari sejumlah maskapai untuk mengakomodasi calon penumpang yang sempat gagal terbang selama penutupan sementara bandara akibat erupsi Gunung Agung.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Kamis, menjelaskan pengajuan "extra flights" itu dilayani maskapai mulai periode 30 November hingga 2 Desember 2017.

Arie menuturkan sebanyak 14 maskapai mengajukan tambahan penerbangan untuk rute internasional dan domestik.

Maskapai penerbangan itu yakni Jetstar yang melayani rute menuju Perth dan Melbourne masing-masing dua kali, Jetstar Asia menuju Singapura, Qantas menuju Sydney dan Singapura, China Eastern menuju Shanghai dan Beijing.

Kemudian maskapai KLM darinDenpasar menuju Singapura, dua kali jadwal Virgin Airlines menuju Brisbane, Xiamen Airlines menuju Xiamen China, korean Air menuju Incheon Seoul, Tiger Air menuju Singapura dan China Southern menuju Guangzhou dan Shenzen China.

Sedangkan untuk domestik, diajukan oleh Sriwijaya Air rute sebanyak dua kali penerbangan Denpasar-Surabaya-Denpasar, Garuda Indonesia empat kali melayani Jakarta-Denpasar (2), Surabaya-Denpasar dan Makassar-Denpasar masing-masing satu kali.

Dua penerbangan domestik lainnya diajukan oleh Batik Air dan Citilink untuk rute Jakarta-Denpasar.

Bandara I Gusti Ngurah Rai dibuka kembali pada Rabu (29/11) sekitar pukul 15.00 WITA setelah ditutup sejak Senin (27/11).

Sesaat setelah bandara dibuka hingga Kamis (30/11) pukul 07.00 WITA, jumlah penumpang berangkat untuk rute internasional sebanyak 3.275 orang dan domestik 1.263 orang dengan jumlah pesawat berangkat yakni 17 armada untuk internasional dan 21 domestik.

Sedangkan jumlah pesawat yang tiba rute internasional sebanyak 11 pesawat dan domestik (6) dengan jumlah penumpang internasional mencapai 51 orang dan domestik 214 orang.