Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News)- Ratusan keluarga di Kampung Bantaka, Desa Muara Cikadu, Kecamatan Sindangbarang, terisolir karena jembatan penghubung antardesa di sini terputus sejak dua bulan lalu.
Sejak dua bulan, warga memanfaatkan rakit untuk keluar dari wilayahnya, namun sejak satu pekan terakhir, mereka sudah sama sekali tidak bisa berkatifitas karena arus sungai kian deras menyusul musim hujan.
"Anak sekolah terpaksa libur karena berbahaya ketika harus menyeberang sungai," kata Ketua Komunitas Pencinta Alam Los Palos Dede Setiawan, Kamis.
Anggota komunitas yang mengirimkan bantuan beberapa hari lalu juga belum bisa kembali karena tidak bisa memaksakan diri menyeberang sungai berkedalaman lebih dari empat meter itu.
"Bulan Juli kami ke wilayah tersebut, masih ada jembatan yang digunakan 100 KK setiap harinya dan ratusan anak usia sekolah mulai dari PAUD sampai SMP karena letak sekolah berada di seberang perkampungan yang terpisah sungai," kata Dede.
"Warga sempat secara swadaya membangun jembatan, namun jembatan kembali putus terbawa arus karena terbuat dari kayu. Warga tidak mampu lagi membangun jembatan yang menjadi jalur utama penyeberangan."
Warga daerah ini berharap Pemerintah Kabupaten Cianjur segera membangun kembali jembatan ini karena vital bagi masyarakat kampung ini, termasuk anak-anak sekolah.
Jembatan ambruk membuat desa di Cianjur ini terputus dari dunia luar
30 November 2017 14:29 WIB
Ilustrasi - Warga melihat puing jembatan Bondauna, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (4/6/2017). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: