Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan Equatorial Launch Australia menyewa 60 hektar lahan di Northern Territory (NT) untuk membangun sebuah basis roket dan masuk dalam industri ruang angkasa global.
Perusahaan tersebut akan mulai membangun dengan biaya 3,78 juta dolar AS untuk Arnhem Space Center pada awal 2018 dan berencana melakukan peluncuran pertama pada akhir tahun setelah urusan peraturan dan lingkungan rampung.
Fasilitas tersebut nantinya akan meluncurkan apa yang disebut sounding rockets atau roket penelitian, yang panjangnya 15 meter dan digunakan oleh perusahaan farmasi dan penelitian, universitas, agen luar angkasa dan organisasi lainnya untuk mengumpulkan data dan melakukan eksperimen.
Shannon Brown, juru bicara perusahaan, mengatakan bahwa sounding rockets menggunakan instrumen ilmiah dan muatannya ke tepi angkasa, yang memiliki waktu tempuh 15 menit tanpa gravitasi sebelum kembali ke Bumi menggunakan parasut.
"Pengamatan awal efek rumah kaca dan penghancuran lapisan ozon dilakukan dengan menggunakan sounding rokeckets," Brown mengatakan kepada News Limited dikutip Xinhua.
Dia mengatakan, roket itu juga bisa dipasang satelit kecil seukuran kotak sepatu.
Area yang termasuk dalam klan Gumatj di Semenanjung Gove di Timur Laut Arnhem Land itu memiliki banyak keunggulan strategis. Pada 12 derajat di selatan khatulistiwa, ia menyediakan cara yang lebih hemat biaya untuk mencapai orbit Bumi.Tempat ini sebelumnya digunakan European Space Agency pada 1970-an sebagai stasiun pelacak.
Equatorial Launch mengatakan pelanggannya akan mencakup perusahaan swasta, organisasi pemantauan cuaca, laboratorium penelitian, universitas, bahkan mungkin lembaga antariksa internasional seperti NASA.
Brown mengatakan bahwa pejabat NASA telah mengunjungi situs tersebut dan menyatakan minat untuk menggunakannya dalam peluncuran potensial pada tahun 2019.
Area itu, bagaimanapun, akan jauh lebih sederhana dari segi ukuran dan operasi daripada Cape Canaveral, rumah bagi Kennedy Space Center di Amerika Serikat.
"Bantalan yang diluncurkan roket ini berukuran cukup kecil, seukuran kolam renang," kata Brown.
Pusat ruang angkasa pertama Australia mulai luncurkan roket 2018
30 November 2017 13:26 WIB
Ilustrasi Mars SpaceX dari Musk. (planetary.org)
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: