Moskow (ANTARA News) - Uji coba rudal terbaru Korea Utara pada Rabu (29/11) merupakan "aksi provokatif" yang akan menyebabkan ketegangan lebih lanjut, kata Kremlin, meminta semua pihak untuk tenang.


"Tidak diragukan lagi, peluncuran rudal lain merupakan aksi provokatif yang memicu peningkatan ketegangan lebih lanjut," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.


"Kami mengecam peluncuran ini dan berharap semua pihak terkait tetap tenang, karena itu penting untuk menjaga situasi di semenanjung Korea dari skenario terburuk yang mengikutinya," kata dia sebagaimana dikutip kantor berita AFP.


Peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Pyongyang pada Rabu memecah jeda pengujian selama dua bulan, dan menurut media pemerintah Korea Utara rudal itu lebih canggih dibandingkan dengan yang sebelumnya diujicoba.

Itu merupakan uji coba ICBM sukses ketiga Korea Utara.

Rusia dan China mengusahakan peta jalan untuk mengakhiri ketegangan mengenai pengembangan senjata Korea Utara, yang akan mencakup pembekuan latihan militer Amerika Serikat di Korea Selatan dan Pyongyang menghentikan programnya.

Kremlin pada Rabu mengakui sejauh ini belum ada solusi politiknya. "Sejauh ini tidak ada alasan untuk optimisme signifikan," kata Peskov ketika ditanya apakah Rusia membahas peta jalan itu dengan Korea Utara.