Jakarta (Antara News) -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan upaya untuk mencapai target bauran energi sebesar 23 persen yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) pada 2025 mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan ialah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM IGN Wiratmadja mengungkapkan, Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Akamigas yang selama ini hanya berkonsentrasi pada jurusan minyak dan gas akan mempunyai jurusan EBT. "Beberapa tahun ke depan akan ada 10 kampus. Ada jurusan EBT," ujarnya di sela-sela acara Renewable Energy & Energy Conservation Knowledge Sharing Session di Jakarta, Rabu (29/11).

Wiratmaja mengatakan, kebutuhan SDM di sektor ini sangat besar. Untuk itu, dibutuhkan setidaknya 178 ribu orang.


Sebagai informasi, pada semester I tahun 2017 telah diselenggarakan pengembangan kompetensi melalui kegiatan pendidikan pelatihan (Diklat). Pelatihan tersebut berkonsentrasi pada migas, minerba, kelistrikan maupun EBT. Dalam satu tahun, Kementerian ESDM memiliki 256 Diklat, dimana jumlah Diklat tersebut adalah 108 Diklat Aparatur, 124 Diklat Industri dan 24 Diklat Masyarakat.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta STEM Akamigas bisa menjadi makin besar. Kedua, Jonan meminta semua pusat pengembangan SDM yang tidak besar bisa menjadi Badan Layanan Usaha (BLU). "Saya ingin supaya pendidikan di Kementerian ESDM menjadi satu lembaga yang punya reputasi bagus. Harus diisi oleh konten yang up to date," ucapnya.