Pemerintah China ingatkan warganya tidak ke Bali
29 November 2017 15:22 WIB
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung, terlihat dari Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Rabu (29/11/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih memantau terjadinya mikrotremor menerus akibat aktivitas Gunung Agung. (ANTARA /Nyoman Budhiana)
Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China mengingatkan warganya agar tidak bepergian ke Bali untuk sementara waktu, menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Agung.
"Kami telah mengeluarkan peringatan kekonsuleran kepada warga China agar tidak bepergian ke Bali untuk sementara waktu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, Selasa (28/11).
Dalam laman Kemenlu China, Rabu, juga menyebutkan bahwa bagi warga China yang sudah berada di Bali untuk tetap tenang dan wasapada atas keselamatan jiwa mereka.
"Jika mereka sudah berada di sana (Bali), hindari mendekati gunung berapi," kata Geng menambahkan.
Ia juga mengingatkan warganya segera melapor ke kantor polisi terdekat di Bali jika dalam keadaan darurat.
"Segera hubungi pula Konsulat Jenderal China di Denpasar dalam keadaan darurat," ujarya.
Menurut dia, Kemenlu dan misi diplomatik China di Indonesia akan terus mengeluarkan informasi terkait situasi Gunung Agung.
Gunung api berketinggian 3.142 meter dari permukaan laut meletus sejak Selasa (21/11) petang.
Sejumlah media arus utama di China melaporkan akivitas gunung api yang berlokasi di Kabupaten Karangasem tersebut sejak Rabu (22/11) hingga saat ini.
Ratusan jadwal penerbangan menuju Bali dari berbagai kota di sejumlah negara, termasuk China, terdampak peristiwa letusan gunung api di wilayah barat Pulau Bali itu.
Garuda Indonesia dan beberapa maskapai penerbangan asal China juga membatalkan rute penerbangan ke Denpasar setelah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup sejak Senin (27/11).
China merupakan penyumbang terbesar wisatawan asing ke Indonesia, terutama Bali. Pada 2016 jumlah kunjungan wisatawan asing asal China ke Indonesia mencapai angka 1,5 juta.
Pada tahun ini Kementerian Pariwisata RI menargetkan kunjungan wisatawan asal daratan Tiongkok itu mencapai angka 2,5 juta.
"Kami telah mengeluarkan peringatan kekonsuleran kepada warga China agar tidak bepergian ke Bali untuk sementara waktu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, Selasa (28/11).
Dalam laman Kemenlu China, Rabu, juga menyebutkan bahwa bagi warga China yang sudah berada di Bali untuk tetap tenang dan wasapada atas keselamatan jiwa mereka.
"Jika mereka sudah berada di sana (Bali), hindari mendekati gunung berapi," kata Geng menambahkan.
Ia juga mengingatkan warganya segera melapor ke kantor polisi terdekat di Bali jika dalam keadaan darurat.
"Segera hubungi pula Konsulat Jenderal China di Denpasar dalam keadaan darurat," ujarya.
Menurut dia, Kemenlu dan misi diplomatik China di Indonesia akan terus mengeluarkan informasi terkait situasi Gunung Agung.
Gunung api berketinggian 3.142 meter dari permukaan laut meletus sejak Selasa (21/11) petang.
Sejumlah media arus utama di China melaporkan akivitas gunung api yang berlokasi di Kabupaten Karangasem tersebut sejak Rabu (22/11) hingga saat ini.
Ratusan jadwal penerbangan menuju Bali dari berbagai kota di sejumlah negara, termasuk China, terdampak peristiwa letusan gunung api di wilayah barat Pulau Bali itu.
Garuda Indonesia dan beberapa maskapai penerbangan asal China juga membatalkan rute penerbangan ke Denpasar setelah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup sejak Senin (27/11).
China merupakan penyumbang terbesar wisatawan asing ke Indonesia, terutama Bali. Pada 2016 jumlah kunjungan wisatawan asing asal China ke Indonesia mencapai angka 1,5 juta.
Pada tahun ini Kementerian Pariwisata RI menargetkan kunjungan wisatawan asal daratan Tiongkok itu mencapai angka 2,5 juta.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: