Bandara Ngurah Rai Bali beroperasi kembali
29 November 2017 14:24 WIB
Arsip Foto. Sejumlah calon penumpang mencari informasi saat penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/11/2017). Pada hari itu 433 penerbangan dan 59.539 calon penumpang batal berangkat melalui Bandara Ngurah Rai karena dampak abu vulkanik Gunung Agung. (ANTARA /Wira Suryantala)
Denpasar (ANTARA News) - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali kembali beroperasi mulai Rabu pukul 15.00 WITA setelah ditutup sejak Senin (27/11) karena kawasan udara bandara terdampak abu Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Herson mengatakan angin sudah membawa abu vulkanik gunung api itu dari kawasan bandara berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta lembaga terkait lain seperti Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia.
"Abu gunung mengarah ke Lombok mengikuti arah angin," kata Herson.
Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa level peringatan penerbangan (Volcano Observatory Notice for Aviation/VONA) terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah diturunkan dari "merah" menjadi "oranye".
Herson mengatakan keputusan untuk membuka kembali operasi penerbangan di bandara itu diambil dalam rapat evaluasi yang dihadiri PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Lanud Ngurah Rai, BMKG, Polsek Bandara, Airnav dan Basarnas.
Namun, ia menambahkan, instansi terkait akan terus memantau perkembangan terkini mengenai erupsi Gunung Agung.
Bandara Ngurah Rai ditutup 24 jam sejak pukul 07.00 WITA pada Senin (27/11), pada Selasa penutupannya diperpanjang 24 jam dan pada Rabu semula penutupannya diperpanjang hingga Kamis (30/11) pukul 07.00 WITA.
Penerbangan-penerbangan hari ini yang dijadwalkan akan dijadwalkan ulang setelah pembukaan kembali bandara tersebut.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Herson mengatakan angin sudah membawa abu vulkanik gunung api itu dari kawasan bandara berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta lembaga terkait lain seperti Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia.
"Abu gunung mengarah ke Lombok mengikuti arah angin," kata Herson.
Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa level peringatan penerbangan (Volcano Observatory Notice for Aviation/VONA) terkait aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah diturunkan dari "merah" menjadi "oranye".
Herson mengatakan keputusan untuk membuka kembali operasi penerbangan di bandara itu diambil dalam rapat evaluasi yang dihadiri PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Lanud Ngurah Rai, BMKG, Polsek Bandara, Airnav dan Basarnas.
Namun, ia menambahkan, instansi terkait akan terus memantau perkembangan terkini mengenai erupsi Gunung Agung.
Bandara Ngurah Rai ditutup 24 jam sejak pukul 07.00 WITA pada Senin (27/11), pada Selasa penutupannya diperpanjang 24 jam dan pada Rabu semula penutupannya diperpanjang hingga Kamis (30/11) pukul 07.00 WITA.
Penerbangan-penerbangan hari ini yang dijadwalkan akan dijadwalkan ulang setelah pembukaan kembali bandara tersebut.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: