Bantul (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Selasa (28/11) petang masih mendata kejadian bencana alam akibat guyuran hujan deras sejak pagi hingga sore.

"Masih didata, dan sementara kejadian paling banyak itu pohon tumbang, banjir dan tanah longsor," kata petugas Pusat Pengendalian Data dan Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul saat dihubungi di Bantul Selasa, petang.

Data Pusdalops mencatat kejadian bencana alam akibat hujan dengan intensitas sedang hingga berat sejak pagi hingga sore itu menyebar di seluruh Bantul terutama wilayah rawan kejadian itu.

Namun demikian, ketika ditanya lebih detail, dirinya belum bisa menjelaskan karena di Pusdalops BPBD Bantul hingga petang ini masih menangani korban termasuk menghimpun kejadian akibat cuaca ekstrem itu.

"Itu (kedasian) menyeluruh ada di Bantul bagian utara, bagian selatan dan Bantul timur, silahkan maih ke BPBD Bantul, karena sekarang teman-teman Pusdalops masih sibuk menangani korban tanah longsor dan banjir," kata petugas.

Pantauan kejadian di wilayah Bantul, banjir juga terjadi di komplek kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, bahkan karena debit air yang banyak beberapa ruangan komisi wakil rakyat itu terendam air.

"Kejadian ini sudah tiga kali, akan tetapi banjir ini yang terparah, ini karena saluran pembuangan air dalam tanah meluap," kata staf bagian Sekretariat DPRD Bantul Nurcholis.

Sementara itu, pantauan di sepanjang jalan Parangtritis Bantul hujan deras itu juga mengakibatkan sejumlah rumah dan perkantoran di tepi jalan utama itu terendam air, bahkan Polsek Sewon dan Puskesmas Sewon pada Selasa (28/11) siang terendam.

Genangan air karena luapan saluran irigasi juga terjadi di wilayah Desa Tamanan Banguntapan, salah satunya di komplek Perumahan Villa Cemara, yang sebagian besar rumah kemasukan air karena debit air terus naik.