Denmark tawarkan kerja sama lingkungan kepada Indonesia
28 November 2017 16:15 WIB
Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen (kanan) memberi Presiden Joko Widodo cenderamata berupa piringan hitam band Metallica usai pernyataan bersama kedua negara dalam kunjungan kerja perdana menteri Denmark di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2017). Pemerintah Indonesia dan Denmark membahas peningkatan kerja sama dalam pertemuan bilateral yang kini usia kerja sama bilateral tersebut mencapai 67 tahun. (ANTARA /Rosa Panggabean)
Bogor, Jabar (ANTARA News) - Pemerintah Denmark menawarkan kerja sama kepada pemerintah Indonesia, antara lain di bidang lingkungan hidup.
"Pada hari ini kita telah menyepakati kerjasama circular economy dan pengelolaan sampah. Lalu melalui Bank Dunia, Denmark akan mendukung Indonesia untuk mencapai target mengurangi sampah plastik di lautan sebanyak 70 persen pada 2025," ujar Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa.
Menurut Rasmussen, Indonesia bersama Denmark terus bekerja sama dalam menjaga lingkungan hidup dan memperbaiki keadaan iklim dunia.
PM Denmark juga mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri KTT Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) yang diinisiasi oleh pemerintah sejumlah negara yaitu Chile, Denmark, Etiopia, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, dan Vietnam yang diselenggarakan pada 2018.
"Dunia membutuhkan Indonesia di masa yang akan datang untuk menjaga agar planet kita tetap layak dihuni generasi mendatang," ujar Rasmussen.
Inisiatif tersebut, ujar PM Denmark, bertujuan untuk membangun hubungan yang terbuka secara lebih konkrit terhadap pembangunan berkelanjutan dalam rangka mencapai kesepakatan Paris.
Selain itu, Denmark-Indonesia akan memperkuat hubungan di bidang ekonomi seperti meningkatkan perdagangan dan investasi dengan terus mengurangi hambatan.
"Pada 2030, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan sedikit demi sedikit Indonesia telah memimpin di dunia," ujar Rasmussen.
Oleh karena itu, Denmark dan Indonesia menyepakati pembentukan rencana aksi baru untuk kemitraan yang lebih kuat pada 2017-2020.
"Pada hari ini kita telah menyepakati kerjasama circular economy dan pengelolaan sampah. Lalu melalui Bank Dunia, Denmark akan mendukung Indonesia untuk mencapai target mengurangi sampah plastik di lautan sebanyak 70 persen pada 2025," ujar Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa.
Menurut Rasmussen, Indonesia bersama Denmark terus bekerja sama dalam menjaga lingkungan hidup dan memperbaiki keadaan iklim dunia.
PM Denmark juga mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri KTT Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) yang diinisiasi oleh pemerintah sejumlah negara yaitu Chile, Denmark, Etiopia, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, dan Vietnam yang diselenggarakan pada 2018.
"Dunia membutuhkan Indonesia di masa yang akan datang untuk menjaga agar planet kita tetap layak dihuni generasi mendatang," ujar Rasmussen.
Inisiatif tersebut, ujar PM Denmark, bertujuan untuk membangun hubungan yang terbuka secara lebih konkrit terhadap pembangunan berkelanjutan dalam rangka mencapai kesepakatan Paris.
Selain itu, Denmark-Indonesia akan memperkuat hubungan di bidang ekonomi seperti meningkatkan perdagangan dan investasi dengan terus mengurangi hambatan.
"Pada 2030, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan sedikit demi sedikit Indonesia telah memimpin di dunia," ujar Rasmussen.
Oleh karena itu, Denmark dan Indonesia menyepakati pembentukan rencana aksi baru untuk kemitraan yang lebih kuat pada 2017-2020.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: