Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikhwanul Muballighin, Mujib Khudori, meminta masyarakat bijak menyikapi pidato politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Viktor Laiskodat, yang dinilai menghina agama dan menyebarkan kebencian.

"Kita harus tahu cari menyikapinya seandainya benar (pidato Laiskodat) itu," kata Khudori, di Jakarta Selasa.

Dia berharap seluruh lapisan masyarakat tidak merespon pidato Laiskodat itu secara berlebihan jika dianggap tidak sesuai hati nurani dan pandangan.

Dia menyerukan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim dapat mencontoh sikap Nabi Muhammad SAW yang mengutamakan berdoa kepada Allah SWT dan tidak mengibarkan bendera perang kepada seseorang yang mengancam.

Khudori menilai pidato Laiskodat soal khilafah merupkan persoalan pribadi dan gagasan sistem pemerintahan khilafah juga tidak dapat diterapkan di Indonesia.

Tokoh agama Islam itu menyarankan seluruh pihak duduk bersama guna mencari solusi dan menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. "Jangan kedepankan permusuhan, apapun yang terjadi kita duduk bareng," tutur Mujib.

Terlebih menurut dia, politisi kelahiran Pulau Semau, NTT, itu telah menyampaikan permohonan maaf karena isi pidatonya dinilai yang tidak pantas.

Laiskodat diduga menyinggung dukungan parpol tertentu terhadap aksi penolakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang organisasi masyarakat.

Selanjutnya, seorang warga melaporkan Laiskodat ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia terkait dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian.