Hari ini ada 104 pergerakan pesawat di Bandara Lombok
27 November 2017 10:27 WIB
Sejumlah penumpang tiba di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bandara yang sempat ditutup akibat erupsi Gunung Agung itu sudah dibuka kembali, Senin (27/11/2017). (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Lombok Tengah (ANTARA News) - Hari ini ada 104 pergerakan pesawat di Lombok International Airport, setelah bandara tersebut dibuka kembali, Senin pagi, pascapenutupan sementara sejak Minggu petang (26/11) terkait erupsi Gunung Agung di Bali.
"Mulai Senin (27/11) pukul 06.00 WITA, bandara dinyatakan dibuka kembali," kata General Manager PT Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita di Praya, Lombok Tengah.
Ardita menuturkan beroperasinya kembali LIA, karena dari hasil pengamatan melalui satelit yang diterbitkan BMKG dan paper test, kondisi di bandara dinyatakan aman bagi penerbangan untuk sementara.
"Rencananya hari ini ada 104 pergerakan pesawat melalui LIA," ujarnya.
Kendati telah dibuka, Angkasa Pura akan terus melakukan monitoring, bahkan akan melakukan pemantauan satu jam sekali, karena belum tahu sampai kapan kondisi ini bisa stabil.
Menurut laporan citra satelit, kata dia, pergerakan abu vulkanik Gunung Agung masih ada sebagian ke arah Pulau Lombok.
"Ini memang bencana alam yang tidak bisa diperkirakan kapan akan berhenti. Hanya ditentukan oleh arah angin," ucapnya.
Meski begitu, Ardita menegaskan, Angkasa Pura akan tetap melakukan pantauan secara intensif.
"Bila dirasa cukup mengganggu penerbangan, kita akan tutup kembali," kata Ardita.
"Mulai Senin (27/11) pukul 06.00 WITA, bandara dinyatakan dibuka kembali," kata General Manager PT Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita di Praya, Lombok Tengah.
Ardita menuturkan beroperasinya kembali LIA, karena dari hasil pengamatan melalui satelit yang diterbitkan BMKG dan paper test, kondisi di bandara dinyatakan aman bagi penerbangan untuk sementara.
"Rencananya hari ini ada 104 pergerakan pesawat melalui LIA," ujarnya.
Kendati telah dibuka, Angkasa Pura akan terus melakukan monitoring, bahkan akan melakukan pemantauan satu jam sekali, karena belum tahu sampai kapan kondisi ini bisa stabil.
Menurut laporan citra satelit, kata dia, pergerakan abu vulkanik Gunung Agung masih ada sebagian ke arah Pulau Lombok.
"Ini memang bencana alam yang tidak bisa diperkirakan kapan akan berhenti. Hanya ditentukan oleh arah angin," ucapnya.
Meski begitu, Ardita menegaskan, Angkasa Pura akan tetap melakukan pantauan secara intensif.
"Bila dirasa cukup mengganggu penerbangan, kita akan tutup kembali," kata Ardita.
Pewarta: Nur Imansyah A
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: