Jakarta (ANTARA News) - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)  Maulana Maliki Ibrahim Malang menyambut hangat kehadiran Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan mereka antre berfoto selfie bersama Gatot di Malang, Jatim, Jumat (24/11).

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum di UIN  Maulana Maliki Ibrahim Malang. Dalam pemaparannya, Gatot menerangkan bahaya proxy war. Di mana perang tanpa bentuk, tidak jelas siapa kawan maupun lawan.

"Proxy war harus diwaspadai karena aksi ini tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan dari jauh," kata Gatot di acara Dialog Proxy War dan menjadi saksi penandatanganan Resolusi Ketahanan Informasi Nasional di Kampus UIN Malang.

Gatot mengatakan untuk meraih cita-cita, para mahasiswa diharapkan belajar dengan giat. "Para mahasiswa harus selalu menjaga dan meningkatkan akhlak dan budi pekerti," pesannya.

Pada kesempatan itu, Gatot menyampaikan banyak hal tentang proxy war yang mesti diwaspadai, mulai dari teori kependudukan, tantangan masa depan dan upaya antisipasinya.

Selain memberi kuliah, Gatot menjadi saksi penandatanganan resolusi ketahanan informasi nasional yang ditandatangani oleh perwakilan dari berbagai unsur, mulai TNI, perguruan tinggi, ormas, media massa, dan lainya.

Mereka berkomitmen dan sepakat untuk membangun sinergi bersama dalam mewujudkan Ketahanan Informasi Nasional dari ancaman proxy war, hoax, dan ujaran kebencian di segala bidang.

Menurutnya, dalam kondisi ancaman tersebut, memerlukan penyeimbang dengan pembentukan dan penguatan informasi positif tentang NKRI. Bentuk dan upaya penguatan ketahanan informasi nasional ini diwujudkan melalui trilogi informasi positif yakni membangun building, menginspirasi dan mengajak berpikir positif.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Imam Wahyudi mengatakan, pihaknya bertekad untuk mewujudkan dan menciptakan ketahanan informasi nasional bersama. "Ketahanan ini sebagai bentuk pengabdian kami untuk bangsa dan negara," ucapnya.

Turut menandatangani resolusi ini, antara lain Aster Panglima TNI Mayjen Kustanto Widiatmoko MDA, perwakilan Forum Rektor Jawa Timur Prof Dr Abdul Haris MAg, Lembaga Infokom (LTN) PBNU H Khoirul Anwar MPd, dan Ketua PD XIII GM FKPPI Jawa Timur Ir R Agoes Soerjanto.