Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menyiapkan langkah untuk menghasilkan lulus terbaik berjiwa wirausaha muda tani berbasis inovasi yang dapat mendukung regenerasi petani, salah satu caranya merekrut ketua OSIS.

Rektor IPB terpilih Dr Arif Satria saat dihubungi Jumat mengatakan, rendahnya jumlah lulusan yang berkerja di sektor pertanian menjadi peringatan bagi IPB untuk melakukan langkah-langkah pembenahan dari hulu yakni dimulai dari perekrutan calon mahasiswa.

"Memang betul generasi muda yang bergerak di pertanian hanya 39 persen. Dan kondisi ini menurut saya jadi lampu kuning, sehingga IPB perlu menyiapkan generasi petani yang kuat," katanya.

Generasi petani yang kuat dimaksudkan dengan kategori seorang "technopreneur" yakni mengembangkan usaha pertanian berbasis pada inovasi yang ada.

IPB melakukan upaya pembenahan diawali dari sisi input yakni pada rekruitmen calon mahasiswa baru yang akan masuk perguruan tinggi negeri tersebut.

"Saya akan ada undangan khusus, mengundang calon-calon untuk para ketua OSIS. Selama ini undangan hanya bisa bagi mereka yang punya prestasi akademik tinggi. Saya akan merekrut orang-orang yang punya gen leadership" yang bagus," katanya.

Ia berpendapat perlunya merekruit para Ketua OSIS tersebut karena untuk menjadi wirausaha, maupun tekno wirausaha atau lainnya perlu memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

"Saya akan mengundang para ketua OSIS, yang diharapkan karena mereka sudah memiliki modal kepemimpinan yang kuat akan mudah diarahkan untuk menjadi sorang mahasiswa yang mau memiliki leadership yang kuat, "softskill millenium, memiliki karakter yang kuat," katanya.

Menurut dia, jika 10 persen dari 4.000 kuota mahasiswa baru yang diterima IPB yakni 400 orang adalah ketua OSIS terbaik di Indonesia. Akan menjadi modal yang besar bagi IPB untuk mengembangkan entepreneurship.

"IPB akan mengarahkan mereka ke sana," kata doktor Kebijakan Kelautan dari Universitas Kagoshima, Jepang ini.

Upaya yang dilakukan rektor IPB terpilih tersebut sejalan dengan harapan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam orasi "Dies Natalis" ke-54 IPB pada 6 September lalu.

Presiden sempat menyinggun soal lulusan IPB yang banyak kerja di perbankan daripada sektor pertanian. Presiden mengharapkan lulusan IPB bisa bekerja di sektor pertanian yang lebih modern.