Lombok (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo melakukan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang merintis organisasi massa terbesar di Pulau Lombok NTB Nahdlatul Wathan (NW).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disambut oleh pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Darunahdlatin Nahdlatul Wathan, Lombok, Kamis, sebagai kompleks Makam Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Shalawat para santri menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Pondok Pesantren Darunahdlatin Nahdlatul Wathan yang berada di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur, NTB itu.

Pondok pesantren itu dipimpin oleh Hj. Sitti Rauhun, ibunda Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, sehingga kehadiran Presiden Jokowi disambut dan didampingi oleh Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi yang terus berjalan di sisinya dari kantor pondok pesantren menuju makam Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Setiba di makam, Presiden Jokowi dan rombongan terbatas berdoa di samping makam Maulana Syaikh yang baru saja dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 9 November 2017.

Usai berdoa, Presiden Jokowi kemudian menaburkan bunga ke makam dan dilanjutkan dengan bertemu dan berdialog dengan para santri yang telah menantinya di masjid di dekat areal Kompleks Makam.

Presiden mengaku senang dapat bersilaturahmi ke pondok pesantren tersebut sebagai kunjungan balasan terhadap Pimpinan Pondok Pesantren Hj. Sitti Rauhun yang telah beberapa kali hadir ke Istana Kepresidenan Jakarta.

"Kehadiran beliau terakhir, pada saat pemberian gelar pahlawan nasional Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Abdul Majid pada 9 November lalu. Beliau hadir sendiri Umi Hajah Siti untuk menerima gelar pahlawan dari Ayahanda, alhamdulillah tadi saya juga sudah ziarah ke makam beliau. Ini merupakan kebahagiaan bagi saya," katanya.

Sementara Gubernur NTB TGB Zainul Majdi menyatakan bersyukur dan berterima kasih atas gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada kakeknya yang juga sekaligus tokoh dan pahlawan bagi masyarakat NTB.

"Atas nama warga, pimpinan pondok pesantren, dan keluarga besar dari Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada Bapak yang telah menetapkan guru kami, orang tua kami, Maulana Syaikh sebagai pahlawan nasional. Penetapan ini adalah pengakuan dari negara atas perjuangan almarhum yang panjang. Rasanya cukuplah dan tuntas," katanya.