Surabaya (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur menegaskan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menjadi juru kampanye bagi pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah provinsi setempat pada 2018.

"Pak SBY tidak jadi jurkam, apalagi beliau selaku mantan Presiden," ujar Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.

Namun, politikus yang juga anggota majelis tinggi DPP Partai Demokrat tersebut mengatakan, meski tidak menjadi jurkam bukan berarti tak solid memberikan dukungan.

"Ini partai politik. Jika ada kader atau mesin partai tidak solid maka ada aturannya. Jadi Demokrat serius dan siap memenangkan Pilkada Jatim," ucapnya.

Meski tidak turun sebagai jurkam, kata dia, SBY kemungkinan besar sesekali waktu berkunjung ke Jatim, bahkan menyiapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengampanyekan pasangan Khofifah-Emil.

"Tapi siapa tahu Pak SBY jalan-jalan makan nasi pecel di sini, kemudian tidak sengaja bertemu dengan Bu Khofifah. Itukan bisa saja terjadi," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Sementara itu, ketika disinggung tentang perannya memenangkan Khofifah-Emil, ia mengaku akan bertindak sebagai penyelenggara yang baik dan adil mengingat posisinya sebagai Gubernur Jatim aktif saat ini.

"Satu sisi, saya akan menjadi penyelenggara yang baik, tapi di sisi lainnya tetap menggerakkan partai untuk mendukung. Seperti drama Turki, ada aktor dan ada yang berperan di belakang panggung," katanya.

Pada Pilkada Jatim yang berlangsung 27 Juni 2018, Selain Demokrat, Khofifah-Emil diusung koalisi sejumlah partai politik, yakni Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem.