PVMBG catat tremor Gunung Agung terus-menerus selama empat jam
22 November 2017 19:36 WIB
Dokumentasi Gunung Agung tertutup awan terlihat dari pinggiran Pantai Ampenan, Mataram, NTB, Selasa (21/11/2017). Gunung Agung yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali, meletus pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 WITA yang ditandai dengan menyeburnya asap kelabu tebal dengan tekanan sedang hingga tinggi maksimum 700 meter, dan abu letusan bertiup ke arah Timur-Tenggara. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Denpasar (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat dua kali aktivitas tremor menerus Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dengan durasi sekitar empat jam pada pengamatan pukul 14.00-18.00 WITA.
Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Rabu, menjelaskan seismogram merekam amplitudo tremor menerus tersebut 1-9 milimeter.
Durasi yang lama itu tercatat pertama kali setelah gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu menyemburkan abu tebal setinggi 700 meter pada Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA.
Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menambahkan rekaman tremor menerus itu diperkirakan tidak terkait dengan aktivitas galian C.
Aktivitas kegempaan Gunung Agung, lanjut dia, dimonitor di 11 stasiun salah satunya di Desa Dukuh yang tidak ada aktivitas galian C.
"Kami lihat tidak ada aktivitas galian C di Dukuh. Jadi kami masih tetap bisa pantau tremor menerusnya," ucapnya.
Selama pengamatan mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WITA, PVMBG mencatat Gunung Agung menghembuskan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis.
Asap itu terpantau hingga ketinggian 500-800 meter di atas puncak kawah yang condong bergerak ke timur dari kawah puncak.
Selain itu, PVMBG juga mencatat satu kali gempa vulkanik dangkal, vulkanik dalam (3) dan tektonik jauh (1).
Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Rabu, menjelaskan seismogram merekam amplitudo tremor menerus tersebut 1-9 milimeter.
Durasi yang lama itu tercatat pertama kali setelah gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu menyemburkan abu tebal setinggi 700 meter pada Selasa (21/11) pukul 17.05 WITA.
Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menambahkan rekaman tremor menerus itu diperkirakan tidak terkait dengan aktivitas galian C.
Aktivitas kegempaan Gunung Agung, lanjut dia, dimonitor di 11 stasiun salah satunya di Desa Dukuh yang tidak ada aktivitas galian C.
"Kami lihat tidak ada aktivitas galian C di Dukuh. Jadi kami masih tetap bisa pantau tremor menerusnya," ucapnya.
Selama pengamatan mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WITA, PVMBG mencatat Gunung Agung menghembuskan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis.
Asap itu terpantau hingga ketinggian 500-800 meter di atas puncak kawah yang condong bergerak ke timur dari kawah puncak.
Selain itu, PVMBG juga mencatat satu kali gempa vulkanik dangkal, vulkanik dalam (3) dan tektonik jauh (1).
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: