Denpasar (ANTARA News) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengimbau masyarakat di Kabupaten Karangasem untuk tetap tenang di tengah situasi Gunung Agung yang sempat meletus dengan menyemburkan abu vulkanik, pada Selasa (21/11) sore.

"Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan berhati-hati terhadap siaga bencana Gunung Agung ini," kata Sudikerta di sela-sela menghadiri acara penyerahan penghargaan Adhyasta Prajaniti di Inspektorat Bali, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali juga telah berada di sana untuk terus memantau perkembangan aktivitas gunung tertinggi di Pulau Dewata.

"Masyarakat hendaknya tenang karena ini merupakan bencana yang tidak bisa dihindari. Tetapi jangan terlalu khawatir berlebihan, kita tetap harus siaga bencana," ucapnya.

Sudikerta pun mengingatkan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana (KRB) mengutamakan keselamatan diri daripada harta benda dalam menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Terkait dengan logistik pengungsi, lanjut Sudikerta, juga tidak ada persoalan karena sampai saat ini masih tetap berjalan. Pihaknya telah kembali berkoordinasi dengan Bulog dan Bupati Karangasem.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menganalisis status Gunung Agung setelah menyemburkan abu vulkanik ketika gunung berapi itu berada pada level III atau siaga pada Selasa (21/11) sekitar pukul 17.05 Wita.

"Perubahan status tergantung data pemantauan, tidak dapat kami prediksi, " kata Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana.

Menurut Devy, status gunung berapi dari level siaga menjadi awas tidak hanya ditentukan dari aktivitas penyemburan abu vulkanik tetapi mempertimbangkan parameter lain di antaranya tingkat kegempaan dan perubahan tubuh gunung atau deformasi.