Kota Vatikan (ANTARA News) - Kota Terlarang China dan Museum Vatikan akan saling bertukar 40 karya seni sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan diplomatik antara negara Komunis tersebut dengan Gereja Katolik.
Puluhan karya seni tersebut, termasuk keramik dan lukisan China yang disimpan di Vatikan, akan dipajang dalam pameran yang akan digelar serentak pada Maret tahun depan di Kota Terlarang, bekas pusat pemerintahan Takhta Naga di Beijing, dan museum etnologi paus.
Takhta Suci dan China, yang memutuskan hubungan diplomatik pada 1951, berusaha mempererat hubungan setelah ketegangan puluhan tahun, meski upaya normalisasi hubungan terhambat masalah penahbisan uskup.
"Saya sangat yakin bahwa pameran ini akan membuka bab baru pertukaran budaya antara warga China dan Vatikan," kata Zhu Jiancheng, sekretaris jenderal Dana Investasi Industri Kebudayaan China.
"Ajang ini sangat penting untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan saling percaya. Ini juga akan mempererat persahabatan dan mendukung normalisasi hubungan diplomatik antara China dan Vatikan," katanya kepada para pewarta pada Selasa.
Sebanyak 38 dari 40 karya seni yang akan dipinjamkan oleh Vatikan berasal dari koleksi China kuno "Anima Mundi".
Karya seni ke-39 akan dipinjam dari galeri seni Pinacoteca sementara karya terakhir merupakan karya seniman Zhang Yan yang disumbangkan kepada Paus Fransiskus.
Pameran di China akan dimulai di Beijing sebelum digelar ke empat kota lain di negeri itu. Dua belas lukisan Zhang Yan akan diikutsertakan dalam pameran di Vatikan.
Sekitar 12 juta umat Katolik di China terbagi antara mereka yang setia kepada Beijing dengan uskup yang diangkat oleh Partai Komunis dan mereka yang menjadi anggota gereja "bawah tanah" yang setia kepada Vatikan.(ab/)
Kota Terlarang China dan Vatikan coba "diplomasi seni"
22 November 2017 11:45 WIB
Arsip Foto. Wisatawan mengunjungi situs bersejarah, Kota Terlarang atau Forbidden City, di Beijing, China. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: