Ramallah (ANTARA News) - Palestina menangguhkan semua pertemuan dengan Amerika Serikat setelah negara itu memutuskan menutup kantor perwakilan mereka di Washington.

"Apa gunanya mengadakan pertemuan dengan mereka jika mereka menutup kantor kami? Pertemuan dimulai dari kantor kami dan pengaturannya ada di sana," kata Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki kepada AFP pada Selasa (21/11).

"Pada praktiknya dengan menutup kantor, mereka menangguhkan semua pertemuan dan kami meresmikannya."


Juru bicara Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organisation/PLO) mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima instruksi dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas "mengenai penutupan seluruh jalur komunikasi dengan Amerika."

PLO, yang dianggap komunitas internasional mewakili seluruh warga Palestina, harus memiliki izin untuk beroperasi di ibu kota AS, yang setiap enam bulan harus diperpanjang.

Namun pekan lalu Departemen Luar Negeri AS menolak memperpanjang izin tersebut.

Pejabat AS mengutip pernyataan Abbas tentang kemungkinan membawa Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

Pada 2015, Kongres AS mengeluarkan ketentuan bahwa Palestina tidak akan berusaha memengaruhi ICC mengenai penyelidikan terhadap Israel.

Konsulat AS di Yerusalem menolak memberikan pernyataan pada Selasa, malah merujuk kembali kepada pernyataan Sabtu bahwa mereka mengharapkan "penutupan tidak akan berlangsung lama."

"Kami tidak memutuskan hubungan dengan PLO," demikian bunyi pernyataan tersebut. (mr)