Jokowi diskusi dengan putra-putri purnawirawan Indonesia
21 November 2017 15:13 WIB
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam pertemuan dengan Pengurus Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11/2017). Dalam sambutannya presiden menyampaikan pentingnya pendidikan karakter untuk anak bangsa. (ANTARA /Rosa Panggabean)
Bogor, Jabar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) pada Selasa membahas rencana apel kebangsaan.
"Kami mau bikin apel kebangsaan. Seperti kita semua sadari bahwa semangat kebangsaan kita agak menurun, dan ini hal yang tidak boleh dibiarkan," kata Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo yang ditemui seusai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan Bogor.
Pontjo menjelaskan organisasinya mengundang Presiden untuk hadir dalam apel yang rencananya dilaksanakan pada 9 Desember 2017 di Monas, Jakarta.
Sebanyak 10 ribu kader FKPPI direncanakan menghadiri apel kebangsaan tersebut.
"Supaya semangat ini menyebar luas, dan kemarin beliau mengatakan bahwa berpolitik yang sopan santun, artinya bukan cara ngomongnya tapi ditegakkan dalam koridor kebangsaan. Itu yang kita harapkan," jelas Pontjo.
Sejumlah anggota FKPPI yang juga hadir menemui Presiden antara lain Titiek Suharto, Indra Utoyo, dan Bambang Soesatyo.
"Beliau bersedia hadir atau mendukung kita bahwa beliau punya pikiran yang sama dan malah beliau menceritakan masalah ini juga dialami oleh bangsa-bangsa lain," tambah Pontjo menjelaskan tanggapan Presiden.
"Kami mau bikin apel kebangsaan. Seperti kita semua sadari bahwa semangat kebangsaan kita agak menurun, dan ini hal yang tidak boleh dibiarkan," kata Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo yang ditemui seusai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan Bogor.
Pontjo menjelaskan organisasinya mengundang Presiden untuk hadir dalam apel yang rencananya dilaksanakan pada 9 Desember 2017 di Monas, Jakarta.
Sebanyak 10 ribu kader FKPPI direncanakan menghadiri apel kebangsaan tersebut.
"Supaya semangat ini menyebar luas, dan kemarin beliau mengatakan bahwa berpolitik yang sopan santun, artinya bukan cara ngomongnya tapi ditegakkan dalam koridor kebangsaan. Itu yang kita harapkan," jelas Pontjo.
Sejumlah anggota FKPPI yang juga hadir menemui Presiden antara lain Titiek Suharto, Indra Utoyo, dan Bambang Soesatyo.
"Beliau bersedia hadir atau mendukung kita bahwa beliau punya pikiran yang sama dan malah beliau menceritakan masalah ini juga dialami oleh bangsa-bangsa lain," tambah Pontjo menjelaskan tanggapan Presiden.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: