Masyarakat Indonesia makin suka makan ikan
21 November 2017 11:35 WIB
Angka Konsumsi Ikan Di Indonesia Pedagang memilih ikan untuk ditimbang di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,Rabu (11/10/2017). Setelah meningkatkan angka konsumsi ikan nasional dari 37-38 kilogram per kapita menjadi 41 kilogram per kapita pada 2016, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan angka konsumsi ikan nasional pada 2019 dapat meningkat hingga 55 kilogram per kapita. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan minat masyarakat di berbagai daerah untuk mengonsumsi pangan ikan makin meningkat sehingga ke depannya memperkuat kesejahteraan kalangan pengusaha perikanan, termasuk nelayan tradisional.
"Konsumsi ikan di masyarakat secara nasional dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan signifikan," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo saat perayaan Puncak Hari Ikan Nasional Ke-4 di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan masyarakat sekarang ini sudah mulai tinggi minatnya dalam menyantap pangan ikan, antara lain karena seruan yang dilontarkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dia juga mengingatkan bahwa KKP bekerja sama berbagai pihak berhasil melampaui target konsumsi makan ikan pada 2016, dari target 43,2 kilogram per kapita per tahun, ternyata bisa dicapai 43,9 kg/kapita/tahun.
Pada 2017, pihaknya juga optimistis dapat mencapai target konsumsi makan ikan yang dipatok sekitar 47,1 kg/kapita/tahun.
Nilanto juga mengingatkan bahwa memakan ikan itu adalah aktivitas yang sehat dan bagus, seperti bagi ibu hamil dan yang sedang menyusui.
Selain itu, mengonsumsi ikan merupakan hal yang penting dalam pembentukan kecerdasan anak sejak dini.
Ia mengatakan makin banyak mengonsumsi ikan maka juga bakal berdampak positif bagi masyarakat pesisir, terutama mereka yang bekerja sebagai nelayan.
Ia menjelaskan makin banyak masyarakat membeli ikan hasil tangkapan nelayan maka akan meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan dan anggota keluarganya.
"Dengan potensi yang sangat luas dan hasil kebijakan reformasi perikanan memberikan peluang kepada warga memanfaatkan nilai ekonomi sektor kelautan perikanan," ucapnya.
Ia juga mengemukakan bahwa berbagai program KKP, seperti Gemar Makan Ikan, telah disosialisasikan secara sistematis mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga masyarakat di desa-desa.
Kementerian itu juga terus menerus melakukan pendampingan kepada nelayan agar kualitas ikan yang mereka tangkap dan dipasarkan ke sejumlah negara tetap dalam keadaan segar dan terjaga.
Berdasarkan data Komisi Nasional Kajiskan, potensi sumber daya ikan yang dapat ditangkap di wilayah perairan Tanah Air saat ini telah meningkat dari sekitar sembilan juta ton menjadi lebih dari 12 juta ton per tahun.
"Konsumsi ikan di masyarakat secara nasional dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan signifikan," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo saat perayaan Puncak Hari Ikan Nasional Ke-4 di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan masyarakat sekarang ini sudah mulai tinggi minatnya dalam menyantap pangan ikan, antara lain karena seruan yang dilontarkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dia juga mengingatkan bahwa KKP bekerja sama berbagai pihak berhasil melampaui target konsumsi makan ikan pada 2016, dari target 43,2 kilogram per kapita per tahun, ternyata bisa dicapai 43,9 kg/kapita/tahun.
Pada 2017, pihaknya juga optimistis dapat mencapai target konsumsi makan ikan yang dipatok sekitar 47,1 kg/kapita/tahun.
Nilanto juga mengingatkan bahwa memakan ikan itu adalah aktivitas yang sehat dan bagus, seperti bagi ibu hamil dan yang sedang menyusui.
Selain itu, mengonsumsi ikan merupakan hal yang penting dalam pembentukan kecerdasan anak sejak dini.
Ia mengatakan makin banyak mengonsumsi ikan maka juga bakal berdampak positif bagi masyarakat pesisir, terutama mereka yang bekerja sebagai nelayan.
Ia menjelaskan makin banyak masyarakat membeli ikan hasil tangkapan nelayan maka akan meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan dan anggota keluarganya.
"Dengan potensi yang sangat luas dan hasil kebijakan reformasi perikanan memberikan peluang kepada warga memanfaatkan nilai ekonomi sektor kelautan perikanan," ucapnya.
Ia juga mengemukakan bahwa berbagai program KKP, seperti Gemar Makan Ikan, telah disosialisasikan secara sistematis mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga masyarakat di desa-desa.
Kementerian itu juga terus menerus melakukan pendampingan kepada nelayan agar kualitas ikan yang mereka tangkap dan dipasarkan ke sejumlah negara tetap dalam keadaan segar dan terjaga.
Berdasarkan data Komisi Nasional Kajiskan, potensi sumber daya ikan yang dapat ditangkap di wilayah perairan Tanah Air saat ini telah meningkat dari sekitar sembilan juta ton menjadi lebih dari 12 juta ton per tahun.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: