Madura United pertahankan pelatih asal Brasil
21 November 2017 01:40 WIB
Dokumentasi--Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Pluim (tengah) menggiring bola berusaha melewati hadangan dua pesepak bola Madura United FC Fabiano Da Rosa Beltrame (kanan) dan Guntur Ariyadi (kiri) pada laga Liga I Gojek Traveloka, di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/11). PSM Makassar menang atas Madura United FC dengan skor 6-1. (ANTARA /Sahrul Manda Tukupadang)
Pamekasan (ANTARA News) - Manajer Madura United FC Haruna Soemitro menyatakan, pihaknya tetap mempertahankan pelatih asal Brazil Mario Gomes de Oliviera untuk kompetisi Liga 1 musim 2018.
"Hingga hari ini, tim pelatih Madura United masih tetap dan manajemen tidak ada mempersiapkan skenario lain, kecuali Gomes memiliki rencana berbeda," katanya kepada Antara saat dihubungi di Pamekasan, Jatim, Senin malam.
Manajer klub sepak bola berjuluk "Laskar Sape Kerrap" ini mengemukakan hal tersebut menyusul adanya usulan dari sebagian suporter Madura United FC agar pihak manajemen mengevaluasi kinerja Gomes de Oliviera pada kompetisi Liga 1 Indonesia 2017.
Pertimbangan usulan sebagian suporter Madura United itu, karena Gomes tidak mampu membawa Madura United memenuhi target yang telah ditetapkan pihak manajemen dan Presiden Klub Madura United pada kompetisi Liga 1 Indonesia.
Presiden klub dan manajemen Madura United di awal kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 menargetkan, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Madura itu masuk dalam tiga besar.
Sementara, hasil akhir dari kompetisi itu, klub sepak bola di Pulau Garam tersebut, hanya mampu berada di posisi lima besar, meski di pertengahan musim sempat menjadi pemuncak klasemen.
Haruna mengatakan, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan terkait pelatih Madura United FC itu.
Faktor permainan yang tidak sehat, serta regulasi yang berubah-ubah, menjadi salah satu penyebab, Madura United tidak bisa memenuhi target masuk dalam tiga besar.
Peran wasit yang memicu amarah suporter dan sebagian panitia, juga menjadi salah satu penyebab di lapangan.
Menurut Haruna Soemitro, skenario pergantian pelatih bisa saja dilakukan pihaknya, andai Gomes yang meminta sendiri ingin pergi dari Madura United.
"Saat ini, kami masih fokus pada persiapan dan rekrutmen tim untuk kompetisi tahun depan," katanya, menjelaskan.
"Hingga hari ini, tim pelatih Madura United masih tetap dan manajemen tidak ada mempersiapkan skenario lain, kecuali Gomes memiliki rencana berbeda," katanya kepada Antara saat dihubungi di Pamekasan, Jatim, Senin malam.
Manajer klub sepak bola berjuluk "Laskar Sape Kerrap" ini mengemukakan hal tersebut menyusul adanya usulan dari sebagian suporter Madura United FC agar pihak manajemen mengevaluasi kinerja Gomes de Oliviera pada kompetisi Liga 1 Indonesia 2017.
Pertimbangan usulan sebagian suporter Madura United itu, karena Gomes tidak mampu membawa Madura United memenuhi target yang telah ditetapkan pihak manajemen dan Presiden Klub Madura United pada kompetisi Liga 1 Indonesia.
Presiden klub dan manajemen Madura United di awal kompetisi Liga 1 Indonesia 2017 menargetkan, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Madura itu masuk dalam tiga besar.
Sementara, hasil akhir dari kompetisi itu, klub sepak bola di Pulau Garam tersebut, hanya mampu berada di posisi lima besar, meski di pertengahan musim sempat menjadi pemuncak klasemen.
Haruna mengatakan, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan terkait pelatih Madura United FC itu.
Faktor permainan yang tidak sehat, serta regulasi yang berubah-ubah, menjadi salah satu penyebab, Madura United tidak bisa memenuhi target masuk dalam tiga besar.
Peran wasit yang memicu amarah suporter dan sebagian panitia, juga menjadi salah satu penyebab di lapangan.
Menurut Haruna Soemitro, skenario pergantian pelatih bisa saja dilakukan pihaknya, andai Gomes yang meminta sendiri ingin pergi dari Madura United.
"Saat ini, kami masih fokus pada persiapan dan rekrutmen tim untuk kompetisi tahun depan," katanya, menjelaskan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: