Tim boling Indonesia waspadai empat negara di Asian Games
20 November 2017 22:12 WIB
Pembangunan Arena Boling Jakabaring. Sejumlah pekerja mengerjakan pembangunan arena boling di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (5/10/2017). Pembangunan arena boling yang menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sinar Mas telah mencapai 97 persen dan ditargetkan selesai akhir tahun 2017 untuk digunakan pada Asian Games 2018. (ANTARA /Nova Wahyudi)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia mewaspadai empat negara pesaing dalam pertandingan bola boling Asian Games yang akan berlangsung di sekitar kawasan olahraga Jakabaring, Palembang, pada 22-31 Agustus 2018.
"Pada nomor-nomor putra, kami mewaspadai atlet-atlet dari Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia. Sedangkan pada nomor-nomor putri, pesaing terberat adalah tim dari Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang," kata pelatih kepala pelatnas Persatuan Boling Indonesia (PBI) Gatot Aryo Nugroho di Jakarta, Senin.
PBI, menurut Gatot, telah mendapatkan target satu medali emas dalam Asian Games ke-18 itu dari pemerintah. "Mungkin pemerintah melihat hasil SEA Games 2017 karena kami meraih medali emas pada nomor dobel putri," ujar Gatot.
Cabang bola boling Asian Games 2018 akan menggelar enam nomor pertandingan dari semula 12 nomor pertandingan. Tapi, tim tuan rumah Indonesia masih tetap optimistis merebut medali.
"Keputusan penghapusan nomor pertandingan dari 12 menjadi enam itu bukan pada kami. Enam nomor itu adalah trio putra, trio putri, team of 5 putra, team of 5 putri, master putra, dan master putri," kata Gatot Aryo.
Pada nomor master, setiap negara hanya diperbolehkan menempatkan dua atletnya yang telah meraih peringkat 16 besar.
"Peluang kami masih tetap ada meskipun tidak ada lagi nomor single, double, dan all event. Kami masih berharap pada nomor master," ujar Gatot.
Gatot mengaku penghapusan nomor pertandingan itu tidak mengubah program pemusatan pelatihan nasional PB PBI jelang Asian Games.
Atlet putri pelatnas PBI Tannya Romimpier berharap dapat menyumbang medali bagi kontingen Merah-Putih dalam nomor pertandingan tim karena tidak ada nomor pertandingan single.
Aturan Permainan
Selain penghapusan nomor pertandingan, tim boling Indonesia juga akan menghadapi kemungkinan perubahan aturan permainan dalam Asian Games menyusul aturan baru yang telah berlaku dalam turnamen Federasi Boling Internasional (IBF).
"Meskipun belum keputusan akhir, sistem permainan akan diubah sebagaimana telah berlaku dalam IBF Tour. Pemain akan langsung mendapatkan angka 30 jika berhasil mencetak strike," kata Gatot Aryo.
Gatot mengatakan tim Indonesia telah terbiasa mengikuti sistem permainan baru dalam turnamen IBF sehingga menambah peluang dalam Asian Games jika menggunakan aturan baru.
Sementara, Tannya mengaku belum mengetahui jika pertandingan boling Asian Games akan menggunakan sistem permainan yang baru sebagaimana dalam IBF Tour.
"Asian Games adalah kejuaraan multi-cabang olahraga. Kami belum pernah mengikuti sistem permainan yang baru dalam multi-cabang olahraga," kata Tannya.
"Pada nomor-nomor putra, kami mewaspadai atlet-atlet dari Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia. Sedangkan pada nomor-nomor putri, pesaing terberat adalah tim dari Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang," kata pelatih kepala pelatnas Persatuan Boling Indonesia (PBI) Gatot Aryo Nugroho di Jakarta, Senin.
PBI, menurut Gatot, telah mendapatkan target satu medali emas dalam Asian Games ke-18 itu dari pemerintah. "Mungkin pemerintah melihat hasil SEA Games 2017 karena kami meraih medali emas pada nomor dobel putri," ujar Gatot.
Cabang bola boling Asian Games 2018 akan menggelar enam nomor pertandingan dari semula 12 nomor pertandingan. Tapi, tim tuan rumah Indonesia masih tetap optimistis merebut medali.
"Keputusan penghapusan nomor pertandingan dari 12 menjadi enam itu bukan pada kami. Enam nomor itu adalah trio putra, trio putri, team of 5 putra, team of 5 putri, master putra, dan master putri," kata Gatot Aryo.
Pada nomor master, setiap negara hanya diperbolehkan menempatkan dua atletnya yang telah meraih peringkat 16 besar.
"Peluang kami masih tetap ada meskipun tidak ada lagi nomor single, double, dan all event. Kami masih berharap pada nomor master," ujar Gatot.
Gatot mengaku penghapusan nomor pertandingan itu tidak mengubah program pemusatan pelatihan nasional PB PBI jelang Asian Games.
Atlet putri pelatnas PBI Tannya Romimpier berharap dapat menyumbang medali bagi kontingen Merah-Putih dalam nomor pertandingan tim karena tidak ada nomor pertandingan single.
Aturan Permainan
Selain penghapusan nomor pertandingan, tim boling Indonesia juga akan menghadapi kemungkinan perubahan aturan permainan dalam Asian Games menyusul aturan baru yang telah berlaku dalam turnamen Federasi Boling Internasional (IBF).
"Meskipun belum keputusan akhir, sistem permainan akan diubah sebagaimana telah berlaku dalam IBF Tour. Pemain akan langsung mendapatkan angka 30 jika berhasil mencetak strike," kata Gatot Aryo.
Gatot mengatakan tim Indonesia telah terbiasa mengikuti sistem permainan baru dalam turnamen IBF sehingga menambah peluang dalam Asian Games jika menggunakan aturan baru.
Sementara, Tannya mengaku belum mengetahui jika pertandingan boling Asian Games akan menggunakan sistem permainan yang baru sebagaimana dalam IBF Tour.
"Asian Games adalah kejuaraan multi-cabang olahraga. Kami belum pernah mengikuti sistem permainan yang baru dalam multi-cabang olahraga," kata Tannya.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: