Sistem informasi Bandara Gorontalo gunakan bahasa daerah
20 November 2017 20:18 WIB
Arsip: Pembangunan Terminal Baru Bandara Djalaludin Foto bangunan terminal baru Bandara Djalaludin yang masih dalam tahap pembangunan di Kecamatan Isimu, Gorontalo, Selasa (26/1/2016). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww/16)
Gorontalo (ANTARA News) - Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo berencana akan menggunakan bahasa daerah, dalam penyampaian informasi atau pengumuman kepada penumpang saat berada di lokasi itu, selain bahasa Indonesia dan Inggris.
"Penggunaan bahasa daerah Gorontalo merupakan saran dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie," kata Kepala Bandara Djalaludin Power As Sihalolo, usai bertemu dengan Gubernur, Senin.
Menurutnya, saran tersebut menarik dan akan unik untuk dilaksanakan, karena penerapan sistem informasi menggunakan bahasa daerah, adalah bentuk kontribusi untuk melestarikan kearifan lokal.
Ia menambahkan, tidak ada masalah atau kendala dalam menterjemahkan informasi ke dalam bahasa daerah, karena kebetulan petugas di Pusat Informasi Bandara juga orang Gorontalo.
"Jadi saya rasa itu akan sangat membantu, mereka paham dan tahu berbahasa lokal daerah Gorontalo," ujarnya.
Selain penggunaan bahasa daerah dalam penyampaian informasi umum di bandara Gorontalo, pertemuan dengan Gubernur juga membahas masalah keamanan dan ketertiban, untuk lebih ditingkatkan, dan juga perlu ada penghijauan di sekitar areal terminal bandara.
"Memang benar soal peningkatan keamanan, mengingat bandara menjadi pintu masuk ke Gorontalo, jadi semuanya harus aman dulu, harus tertib dulu biar tamu yang datang bisa nyaman," jelasnya.
Salah satu yang menjadi penekanan dari gubernur adalah, agar pembangunan infrastruktur di bandara tetap berlanjut, agar hasilnya lebih baik, karena bandara Djalaluddin menjadi ikon daerah, dan ini akan mendukung perekonomian di Gorontalo.
(T.KR-ADW/H013)
"Penggunaan bahasa daerah Gorontalo merupakan saran dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie," kata Kepala Bandara Djalaludin Power As Sihalolo, usai bertemu dengan Gubernur, Senin.
Menurutnya, saran tersebut menarik dan akan unik untuk dilaksanakan, karena penerapan sistem informasi menggunakan bahasa daerah, adalah bentuk kontribusi untuk melestarikan kearifan lokal.
Ia menambahkan, tidak ada masalah atau kendala dalam menterjemahkan informasi ke dalam bahasa daerah, karena kebetulan petugas di Pusat Informasi Bandara juga orang Gorontalo.
"Jadi saya rasa itu akan sangat membantu, mereka paham dan tahu berbahasa lokal daerah Gorontalo," ujarnya.
Selain penggunaan bahasa daerah dalam penyampaian informasi umum di bandara Gorontalo, pertemuan dengan Gubernur juga membahas masalah keamanan dan ketertiban, untuk lebih ditingkatkan, dan juga perlu ada penghijauan di sekitar areal terminal bandara.
"Memang benar soal peningkatan keamanan, mengingat bandara menjadi pintu masuk ke Gorontalo, jadi semuanya harus aman dulu, harus tertib dulu biar tamu yang datang bisa nyaman," jelasnya.
Salah satu yang menjadi penekanan dari gubernur adalah, agar pembangunan infrastruktur di bandara tetap berlanjut, agar hasilnya lebih baik, karena bandara Djalaluddin menjadi ikon daerah, dan ini akan mendukung perekonomian di Gorontalo.
(T.KR-ADW/H013)
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: