Indonesia ikuti kejuaraan dunia demi kesiapan hadapi Asian Games
20 November 2017 19:14 WIB
Foto dokumen: Peboling puteri Indonesia Novie Phang berlatih di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) persiapan SEA Games ke-28 di Arena Boling, Ancol, Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Boling Indonesia (PBI) mengirimkan tim putri yang terdiri dari enam atlet dalam Kejuaraan Dunia Boling yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat pada 24 November - 4 Desember demi mencapai prestasi dalam Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
"Kami ingin mengikutsertakan atlet-atlet ke sebanyak mungkin kejuaraan internasional sesuai dengan program kepengurusan kami," kata Ketua Umum Pengurus Besar PBI Suryo Bambang Sulisto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Enam atlet putri yang akan mengikuti Kejuaraan Dunia Boling adalah Tannya Roumimper, Sharon Limansantoso, Putty Insavilla Armein, Nadia Pramanik, Novie Phang, dan Aldila Indryati.
Mereka akan didampingi pelatih asing PBI Purvis James Granger dan pelatih dalam negeri Thomas Tan dalam kejuaraan yang diikuti 42 negara itu.
"Kami tetap menggelar program pelatnas selepas mengikuti SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Agustus sebagai persiapan kami mengikuti kejuaraan dunia," kata Manajer Tim Boling Indonesia Ronny Arnold Mandagi.
Ronny mengatakan Kejuaraan Dunia Boling 2017 akan menjadi salah satu ajang seleksi tim inti boling Indonesia yang akan mengikuti Asian Games 2018. "Atlet utama putri kami sebanyak tujuh orang. Kami akan memilih enam atlet untuk masuk dalam tim Asian Games," kata Ronny.
Atlet boling putri Tannya Romimpier mengatakan Kejuaraan Dunia Boling 2017 di Las Vegas akan menjadi kesempatan Indonesia untuk memantau kekuatan tim lawan yang akna mengikuti Asian Games 2018.
"Kami memang harus mengikuti kejuaraan di Las Vegas karena tim-tim dari Korea Selatan, Singapura, dan negara-negara kuat lain di Asia akan menyertakan atlet-atlet utama mereka," kata Tannya.
Tannya berharap dapat menyumbang medali dalam pertandingan tim bagi kontingen Merah-Putih dalam Asian Games ke-18 karena tidak ada nomor pertandingan individu dalam pertandingan boling.
Indonesia tidak mengirim tim putra dalam Kejuaraan Dunia Boling 2017 menyusul kejuaraan kualifikasi kejuaraan dunia itu berlangsung ketika Indonesia menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada 2016.
"Kami ingin mengikutsertakan atlet-atlet ke sebanyak mungkin kejuaraan internasional sesuai dengan program kepengurusan kami," kata Ketua Umum Pengurus Besar PBI Suryo Bambang Sulisto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Enam atlet putri yang akan mengikuti Kejuaraan Dunia Boling adalah Tannya Roumimper, Sharon Limansantoso, Putty Insavilla Armein, Nadia Pramanik, Novie Phang, dan Aldila Indryati.
Mereka akan didampingi pelatih asing PBI Purvis James Granger dan pelatih dalam negeri Thomas Tan dalam kejuaraan yang diikuti 42 negara itu.
"Kami tetap menggelar program pelatnas selepas mengikuti SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Agustus sebagai persiapan kami mengikuti kejuaraan dunia," kata Manajer Tim Boling Indonesia Ronny Arnold Mandagi.
Ronny mengatakan Kejuaraan Dunia Boling 2017 akan menjadi salah satu ajang seleksi tim inti boling Indonesia yang akan mengikuti Asian Games 2018. "Atlet utama putri kami sebanyak tujuh orang. Kami akan memilih enam atlet untuk masuk dalam tim Asian Games," kata Ronny.
Atlet boling putri Tannya Romimpier mengatakan Kejuaraan Dunia Boling 2017 di Las Vegas akan menjadi kesempatan Indonesia untuk memantau kekuatan tim lawan yang akna mengikuti Asian Games 2018.
"Kami memang harus mengikuti kejuaraan di Las Vegas karena tim-tim dari Korea Selatan, Singapura, dan negara-negara kuat lain di Asia akan menyertakan atlet-atlet utama mereka," kata Tannya.
Tannya berharap dapat menyumbang medali dalam pertandingan tim bagi kontingen Merah-Putih dalam Asian Games ke-18 karena tidak ada nomor pertandingan individu dalam pertandingan boling.
Indonesia tidak mengirim tim putra dalam Kejuaraan Dunia Boling 2017 menyusul kejuaraan kualifikasi kejuaraan dunia itu berlangsung ketika Indonesia menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada 2016.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: