Bojonegoro (ANTARA News) - Tim SAR gabungan Bojonegoro, Jawa Timur, berhasil menemukan jenasah tenggelam di Bengawan Solo atas nama Yudi Purnomo (40) warga Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu, Senin sekitar pukul 07.30 WIB.

"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di Bengawan Solo di sekitar Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu pagi tadi," kata Anggota SAR BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Senin.

Menurut dia, korban Yudi Purnomo hilang terbawa derasnya arus Bengawan Solo ketika mencari kayu yang terbawa air di Bengawan Solo di desa setempat sehari lalu.

Ketika itu korban akan mengambil rakit rumpun bambu yang terbawa air sungai terpanjang di Jawa di desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu.

Namun nahas saat berenang korban terseret derasnya arus Bengawan Solo yang airnya sedang meninggi hingga akhirnya tenggelam.

"Korban ditemukan di hilirnya jauh dari lokasi tenggelam di sekitar Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu," ucapnya menjelaskan.

Dalam pencarian korban tenggelam, lanjut dia, Tim SAR gabungan dibantu Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Bojonegoro. Pencarian dilakukan dengan mengerahkan personil SAR dengan memanfaatkan perahu karet.

Hasil visum, lanjut dia, tidak ditemukan adanya bekas-bekas luka yang mengarah pada penganiayaan. Korban dipastikan meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Bengawan Solo.

"Setelah diidentifikasi korban langsung diserahkan keluarganya," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan memasuki musim hujan terutama menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo.

"Kami minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk tidak melakukan kegiatan di tepi Bengawan Solo. Sebab, ketika air naik arusnya deras," ujarnya.

Data di BPBD setempat menyebutkan sejak 1 Januari telah terjadi 15 kasus tewas tenggelam di Bengawan Solo, sungai juga embung.