Mataram (ANTARA News) - Jajaran kepolisian yang bertugas di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengamankan benda mencurigakan yang diduga bom rakitan di wilayah Ampenan.

Kapolres Mataram AKBP Muhammad di Mataram, Senin, mengatakan, benda mencurigakan yang ditemukan di saluran pembuangan depan Mapolsek Ampenan pada pagi hari itu telah diamankan oleh tim Gegana Polda NTB.

"Tadi pagi langsung di evakuasi tim Gegana ke Mako Brimob," kata AKBP Muhammad di Mataram, Senin.

Dari hasil pemeriksaannya, Tim Gegana Polda NTB kepada Kapolres Mataram menyampaikan bahwa benda tersebut bukan seperti yang dicurigai sebelumnya. Melainkan benda bulat berlapis lakban cokelat menyerupai bentuk bola takraw itu berisi tumpukan kertas bekas.

"Setelah di cek oleh tim gegana, ternyata isinya dilaporkan hanya tumpukan kertas saja, tidak ada ditemukan benda sejenis bahan peledak," ujarnya.

Benda yang akhirnya terungkap hanya tumpukan kertas bekas ini awalnya ditemukan oleh salah seorang anggota yang ikut melaksanakan apel pagi di halaman depan Mapolsek Ampenan.

Anggota yang menemukan kemudian melaporkannya kepada Kapolsek Ampenan Kompol Tauhid. Hal itu pun ditindaklanjuti dengan perintah Tauhid untuk mengisolasi lokasi temuan benda tersebut dengan memasang garis polisi disekitarnya.

"Setelah lokasi diamankan, kita langsung berkoordinasi dengan Tim Gegana Polda NTB, karena dalam hal pendeteksian bom, mereka yang lebih paham dan ahlinya," ucap Muhammad.

Berkaca dari persoalan yang sempat menimbulkan rasa khawatir di tengah masyarakat Ampenan ini, Kapolres Mataram dalam kesempatannya, memberikan imbauan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tenang namun tetap waspada.

Namun Muhammad melihat masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Kota Mataram, sudah bijak dalam menanggapi segala aksi teror atau pun isu negatif yang kebenarannya belum jelas terungkap.

"Kami percaya dengan masyarakat, tapi diharapkan jika ada ditemukan benda yang mencurigakan dan itu diduga bom, baiknya langsung lapor ke kami, tidak perlu panik, cukup percayakan penanganannya kepada kami," katanya.

Lebih lanjut, Kapolres Mataram mengungkapkan bahwa temuan benda yang sebelumnya diduga bom rakitan ini sudah tentu akan menjadi bahan koreksi diinternalnya. Karena aksi teror sudah menjadi salah satu bentuk ancaman yang dapat menggoyahkan stabilitas keamanan masyarakat.

Karena itu, anggota Polri khususnya yang menjalankan tugas di wilayah hukum Kota Mataram, diperintahkan untuk lebih meningkatkan perannya sebagai pengayom masyarakat.

"Teror itu adalah salah satu ancaman yang dapat mengganggu keamanan masyarakat. Tentunya ini akan menjadi bahan koreksi kami agar kedepannya bisa lebih baik lagi dalam bertugas," ucapnya.