Hampir 2.000 karyawan Siemens protes pemangkasan pekerja
18 November 2017 12:54 WIB
Arsip Foto. Pekerja beraktivitas di lokasi pembangkit tenaga listrik Siemens di Beni Suef, Mesir, Senin (22/5/2017). Siemens bersama mitra lokal Orascom Construction and Elsewedy Electric memecahkan semua rekor yang ada dalam konstruksi pembangkit tenaga listrik modern melalui Egypt Megaproject yang menghubungkan 4,8 gigawatt (GW) kapasitas baru ke grid hanya dalam waktu 18 bulan. Beberapa bagian turbin kelas H di pembangkit listrik tersebut diproduksi PT Siemens Indonesia di pabriknya yang berada di Cilegon, Banten. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Berlin, Jerman (ANTARA News) - Karyawan Siemens menggelar aksi protes di berbagai kota di Jerman pada Jumat waktu setempat untuk menentang usul perusahaan mengurangi 6.900 pekerjaan, yang menurut pejabat senior Siemens dapat direvisi setelah negosiasi dengan serikat pekerja.
Siemens pada Kamis menyatakan ingin mengurangi sekitar 6.900 pekerjaan, atau hampir dua persen dari angkatan kerja globalnya. Kira-kira setengahnya berasal dari Jerman, terutama di divisi listrik dan gas, yang telah terkena dampak pertumbuhan pesat energi terbarukan.
IG Metall, serikat pekerja terbesar Jerman, menyerukan demonstrasi di Berlin dan kota Offenbach dekat Frankfurt, mendesak Siemens merevisi rencana yang dinilai akan merugikan perusahaan tersebut.
"Kami memiliki konsep, alternatif, dan kami berharap perusahaan dapat berbicara serius dengan kami, dewan kerja, tentang masa depan Siemens," kata Klaus Abel, perwakilan serikat pekerja senior di Berlin.
Kepala sumber daya manusia Siemens pada Jumat menyatakan dapat memodifikasi rencananya setelah berbicara dengan serikat pekerja.
Iris Gleicke, komisioner pemerintah Jerman untuk urusan Jerman bagian Timur, mendesak Siemens melakukan tawar-menawar secara adil dengan para pekerja, mencatat bahwa pemutusan hubungan kerja akan menghancurkan titik-titik yang secara struktural lemah di Jerman timur.
"Saya berharap Siemens dan perwakilan pekerja akan menyetujui keseimbangan kepentingan yang adil," katanya.
Horst Schneider, wali kota kota Offenbach, di mana Siemens berencana mengurangi 700 pekerja, mengatakan bahwa kota tersebut memiliki "hak lebih jauh untuk ada di perusahaan global ini."
"Tidak mungkin pihak yang besar selalu makan yang lebih kecil," kata Schneider sebagaimana dikutip Reuters.
"Kami akan berjuang untuk pekerjaan kami," kata Tanja Scorrano, yang berada di antara para pemrotes, setelah bekerja di Siemens di Offenbach selama 27 tahun. (Uu.R029)
Siemens pada Kamis menyatakan ingin mengurangi sekitar 6.900 pekerjaan, atau hampir dua persen dari angkatan kerja globalnya. Kira-kira setengahnya berasal dari Jerman, terutama di divisi listrik dan gas, yang telah terkena dampak pertumbuhan pesat energi terbarukan.
IG Metall, serikat pekerja terbesar Jerman, menyerukan demonstrasi di Berlin dan kota Offenbach dekat Frankfurt, mendesak Siemens merevisi rencana yang dinilai akan merugikan perusahaan tersebut.
"Kami memiliki konsep, alternatif, dan kami berharap perusahaan dapat berbicara serius dengan kami, dewan kerja, tentang masa depan Siemens," kata Klaus Abel, perwakilan serikat pekerja senior di Berlin.
Kepala sumber daya manusia Siemens pada Jumat menyatakan dapat memodifikasi rencananya setelah berbicara dengan serikat pekerja.
Iris Gleicke, komisioner pemerintah Jerman untuk urusan Jerman bagian Timur, mendesak Siemens melakukan tawar-menawar secara adil dengan para pekerja, mencatat bahwa pemutusan hubungan kerja akan menghancurkan titik-titik yang secara struktural lemah di Jerman timur.
"Saya berharap Siemens dan perwakilan pekerja akan menyetujui keseimbangan kepentingan yang adil," katanya.
Horst Schneider, wali kota kota Offenbach, di mana Siemens berencana mengurangi 700 pekerja, mengatakan bahwa kota tersebut memiliki "hak lebih jauh untuk ada di perusahaan global ini."
"Tidak mungkin pihak yang besar selalu makan yang lebih kecil," kata Schneider sebagaimana dikutip Reuters.
"Kami akan berjuang untuk pekerjaan kami," kata Tanja Scorrano, yang berada di antara para pemrotes, setelah bekerja di Siemens di Offenbach selama 27 tahun. (Uu.R029)
Pewarta: Antara
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: