Serang (ANTARA News) - Swasembada pangan nasional terutama jagung menjadi perhatian khusus dan diharapkan dapat menyusul swasembada padi yang terlebih dahulu tercapai, begitu pun dengan kedelai.
Produksi jagung dari provinsi penghasil jagung, Banten, pada tahun 2010-2015 telah mencukupi kebutuhan langsung pangan masyarakat lokal.
Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan industri pakan ternak jauh dari cukup, dengan kebutuhan 50.000 ton/bulan, seperti disebutkan siaran pers MPR.
Diversifikasi pangan sangat diperlukan dalam pengembangan industri pangan di Kabupaten Serang. Ke depan, seluruh GEMPITA harus mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam pengembangan pertanian di daerah khususnya dan nasional pada umumnya. Selain itu, GEMPITA harus bisa menjadi simbol pemerintah dalam membantu proses pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Komoditas Jagung di provinsi Banten pada tahun 2017 merupakan loncatan bagi Banten untuk produksi jagung. Kondisi lahan dan posisi strategis Banten untuk pengembangan produksi jagung menjadi harapan tersendiri bagi masyarakat setempat.
Banten seharusnya bisa menjadi lumbung nasional untuk komoditas jagung pada tahun 2018. Pemanfaatan inovasi teknologi mekanisasi pertanian diharapkan dapat menanggulangi penurunan jumlah petani produktif di Banten.
Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian dalam sambutan mengatakan "balai besar pengembangan mekanisasi pertanian siap mendukung program- program kerja GEMPITA."
Mekanisasi pertanian sangat mendukung gerakan GEMPITA ini, pada perkembangannya GEMPITA merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Pertanian di daerah dalam pembangunan dan pengembangan pertanian di Indonesia.
(TS)
Panen raya jagung perdana GEMPITA Kabupaten Serang
17 November 2017 22:20 WIB
Ilustrasi - panen jagung
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017
Tags: