Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengembangan dan pengelolaan Bandara Panglima Jenderal Soedirman, Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, untuk menjadi bandaga komersial.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di Ruang Cenderawasih, Hotel Bandara, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, yang melibatkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Asisten Logistik KASAU Marsekal Muda TNI Yadi Husyadi, Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia Novie Riyanto, dan Bupati Purbalingga Tasdi.

Ganjar menjelaskan bahwa penandatanganan nota kesepahaman itu menjadi dasar pelaksanaan pembangunan Pangkalan Udara TNI Panglima Besar Jenderal Soedirman menjadi bandara komersial.

Selanjutnya, PT Angkasa Pura II yang menjadi operator Bandara Panglima Jenderal Soedirman akan mulai merealisasikan pembangunan fisik dengan finalisasi "Detail Enginering Design (DED)".

"Rencananya pertengahan Desember 2017 bisa dilakukan `groundbreaking` dan kita berharap Desember 2018 sudah operasional, tapi kalau tadi bicara kayaknya awal 2019," kata Ganjar saat dihubungi melalui telepon dari Semarang.

Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan bahwa rencana pengembangan Bandara Panglima Jenderal Soedirman yang sebelumnya sering disebut Lanud Wirasaba itu sudah muncul sejak 2006, namun tidak ada kejelasan.

Menurut Ganjar, Bandara Panglima Jenderal Soedirman ini tidak hanya dibutuhkan bagi masyarakat Kabupaten Purbalingga, tapi juga daerah lain di sekitarnya seperti Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, dan Kebumen.

"Termasuk beberapa kabupaten di wilayah pantura juga akan diuntungkan, seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes," ujarnya.

Terkait dengan pengembangan Bandara Panglima Jenderal Soedirman, Ganjar membidik berkembangnya sektor pariwisata di Provinsi Jateng bagian tengah dan barat.

"Dampak sektor pariwisata yang berkembang adalah meningkatnya perekonomian karena efek dominonya besar sekali," ucapnya.

Selain itu, sektor industri juga akan meningkat dan Ganjar berharap perkembangan ekonomi di Banyumas juga bisa tumbuh dengan cepat.

Pemkab Purbalingga juga mendapat izin penggunaan lahan milik Markas Besar TNI Angkatan Udara yang terletak di Kemangkon Purbalingga untuk dibuat jalan akses bandara sepanjang 420 meter dengan lebar 20 meter.

PT Angkasapura II juga telah menyiapkan anggaran Rp350 miliar untuk membangun berbagai sarana prasarana pendukung seperti landasan pacu, "taxiway", bangunan terminal seluas 3.000 meter persegi dan sarana lain.

Untuk landasan pacu bandara yang saat ini hanya sepanjang 850 meter akan diperpanjang menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter, sedangkan tahap selanjutnya akan diperpanjang lagi menjadi 2.000-2.400 meter.