Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mempromosikan penggunaan skema dana desa yang baru di depan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

"Mestinya DPD juga ikut memberikan dukungan juga untuk dana desa sebagai perjuangan DPD dalam mewujudkan kewajiban konstitusional," kata Presiden Joko Widodo di gedung DPR Jakarta, Jumat.

Presiden menyampaikan hal tersebut dalam Sarasehan Nasional DPD RI yang juga dihadiri oleh sejumlah pejabat negara seperti Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Ketua MPR Zulkifli Hasan, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno serta para pejabat negara lainnya.

"Berkaitan dengan dana desa, 3 tahun yang lalu kita gelontorkan Rp20 triliun, tahun kedua Rp47 triliun, tahun ketiga Rp60 triliun jadi sudah Rp127 triliun dana desa digelontorkan ke desa, ke daerah," ungkap Presiden.

Ratusan triliun rupiah dana tersebut, pertama diarahkan untuk pembangunan infrakstruktur kecil di desa agar produk-produk pertanian di kampung bisa dibawa dengan cepat dan menopang ekonomi di desa. Kedua, dengan dana desa perputaran uang di bawah bisa lebih baik.

"Tapi kondisi di lapangan menuntut hal yang berbeda sehingga uang yang masuk ke desa tidak terdistribusi ke rakyat sehingga tahun depan kita akan mulai membangun padat karya `cash` artinya dana desa di kementerian PU (Pekerjaan Umum), Kementerian Perhubungan, KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), akan disiapkan skema-skema padat karya `cash` sehingga rakyat bisa bekerja di sana dibayar harian atau maksimal mingguan dan peredaran uang makin merata dan cash untuk rakyat makin banyak," jelas Presiden.

Dengan melakukan hal tersebut, Presiden yakin, Indonesia dapat berani masuk ke langkah berikutnya yaitu pembangunan sumber daya manusia sehingga persiapan mengatisipasi perubahan di dunia termasuk revolusi teknologi tidak perlu ditakutkan lagi.

"Tidak perlu kita takut, kita harus berani bersaing, berkompetisi, Indonesia negara besar, tidak perlu kita takut bersaing. Banyak kadang-kadang dari kita masih pesimis, belum optimis memandang sebuah persiangan tapi saya meyakini kalau kerja terus menerus, konsisten kita lakukan, kita bisa memenangkan persaingan, kompetisi dalam bersaing dengan negara-negara yang lain," ungkap Presiden.