Banjir kepung Kota Bandung
16 November 2017 23:44 WIB
Warga menyaksikan luapan sungai Citepus yang mengakibatkan banjir di kawasan Pagarsih, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16 /11/2017). Tingginya intensitas curah hujan yang melanda kota Bandung dan kurang baiknya drainase mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa titik ruas kota Bandung. (ANTARA /Novrian Arbi)
Bandung (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang mengguyur Kota Bandung sejak Kamis siang hingga sore hari membuat beberapa ruas jalan di Kota Bandung dikepung banjir.
Beberapa ruas jalan seperti Pagarsih, Jalan Stasiun Timur, Caringin, Kopo, Antapani, Pasir Koja, Leuwi Panjang, Cikadut, Cibaduyut, Dago serta beberapa daerah lainnya dilanda banjir dengan ketinggian bervariatif mulai 10 cm hingga sebetis orang dewasa.
Bahkan banjir paling parah melanda kawasan Cikadut yang mencapai setengah badan motor. Beberapa pengendara terpaksa menghentikan laju kendaraannya dan memilih berteduh menunggu sampai banjir surut. Meski begitu, terdapat pula yang memaksakan menembus banjir hingga beberapa di antaranya mogok ditengah-tengah genangan.
Banjir di beberapa daerah ini membuat arus lalu lintas di wilayah-wilayah tersebut lumpuh, bahkan kemacetan terjadi hingga pusat kota.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan seluruh warga untuk waspada terhadap bencana, seiring dengan intensitas hujan yang tinggi disertai angin dan petir akhir-akhir ini.
"Intensitas hujan yang cukup tinggi disertai angin dan petir menimbulkan beberapa potensi baik banjir kiriman, banjir genangan, dan luapan serta arus deras yang memang bisa mengakibatkan longsor di bantaran sungai dan kali," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Ligaswara di Bandung, Kamis.
Menurut Ferdi, potensi longsor tidak hanya terjadi di daerah tinggi seperti perbukitan atau tebing, namun berlaku juga di bantaran sungai.
Arus sungai yang deras serta luapan yang tinggi akan membuat pondasi bantaran sungai sedikit demi sedikit terkikis. Untuk itu, bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran untuk tidak mendekati mulut sungai.
"Kita harus mengingatkan untuk hati-hati dan tidak berada di area potensi-potensi rawan bencana," katanya.
Sementara bagi pengendara kendaraan bermotor maupun warga, ia pun mengimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon dan mencari area bangunan kokoh. Hal ini mengingat, hujan angin disertai petir dapat membuat pohon tumbang.
"Juga pohon tumbang di beberapa lokasi yang memang sering terjadi. Masyarakat diminta waspada, dan mencari lokasi yang aman," katanya.
Di sisi lain, pihak Diskar PB telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta peralatan yang bisa langsung diterjunkan bila sewaktu-waktu terjadi musibah.
"Kita menyiapkan personelnya yang siap dan sigap. Lalu peralatan kita siapkan. Termasuk berkoordinasi dengan dinas dan relawan. Kesiapan ini seperti tahun sebelumnya kolaboratif," katanya.
Apabila menemukan hal yang membahayakan atau pun rawan, warga diminta untuk melaporkan melalui call center 022113 serta melalui aplikasi 113 di ponsel pintarnya.
Beberapa ruas jalan seperti Pagarsih, Jalan Stasiun Timur, Caringin, Kopo, Antapani, Pasir Koja, Leuwi Panjang, Cikadut, Cibaduyut, Dago serta beberapa daerah lainnya dilanda banjir dengan ketinggian bervariatif mulai 10 cm hingga sebetis orang dewasa.
Bahkan banjir paling parah melanda kawasan Cikadut yang mencapai setengah badan motor. Beberapa pengendara terpaksa menghentikan laju kendaraannya dan memilih berteduh menunggu sampai banjir surut. Meski begitu, terdapat pula yang memaksakan menembus banjir hingga beberapa di antaranya mogok ditengah-tengah genangan.
Banjir di beberapa daerah ini membuat arus lalu lintas di wilayah-wilayah tersebut lumpuh, bahkan kemacetan terjadi hingga pusat kota.
Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengingatkan seluruh warga untuk waspada terhadap bencana, seiring dengan intensitas hujan yang tinggi disertai angin dan petir akhir-akhir ini.
"Intensitas hujan yang cukup tinggi disertai angin dan petir menimbulkan beberapa potensi baik banjir kiriman, banjir genangan, dan luapan serta arus deras yang memang bisa mengakibatkan longsor di bantaran sungai dan kali," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Ligaswara di Bandung, Kamis.
Menurut Ferdi, potensi longsor tidak hanya terjadi di daerah tinggi seperti perbukitan atau tebing, namun berlaku juga di bantaran sungai.
Arus sungai yang deras serta luapan yang tinggi akan membuat pondasi bantaran sungai sedikit demi sedikit terkikis. Untuk itu, bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran untuk tidak mendekati mulut sungai.
"Kita harus mengingatkan untuk hati-hati dan tidak berada di area potensi-potensi rawan bencana," katanya.
Sementara bagi pengendara kendaraan bermotor maupun warga, ia pun mengimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon dan mencari area bangunan kokoh. Hal ini mengingat, hujan angin disertai petir dapat membuat pohon tumbang.
"Juga pohon tumbang di beberapa lokasi yang memang sering terjadi. Masyarakat diminta waspada, dan mencari lokasi yang aman," katanya.
Di sisi lain, pihak Diskar PB telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta peralatan yang bisa langsung diterjunkan bila sewaktu-waktu terjadi musibah.
"Kita menyiapkan personelnya yang siap dan sigap. Lalu peralatan kita siapkan. Termasuk berkoordinasi dengan dinas dan relawan. Kesiapan ini seperti tahun sebelumnya kolaboratif," katanya.
Apabila menemukan hal yang membahayakan atau pun rawan, warga diminta untuk melaporkan melalui call center 022113 serta melalui aplikasi 113 di ponsel pintarnya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: