Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan "7 Days Reverse Repo Rate" 4,25 persen untuk menjaga stabilitas perekonomian domestik di tengah masih derasnya tekanan ekonomi eksternal.
Pada rapat triwulanan November 2017 di Jakarta, Kamis malam, Bank Sentral juga mempertahankan suku bunga penyimpanan dana perbankan di BI (Deposit Facility) sebesar 3,5 persen dan suku bunga penyediaan likuiditas ke perbankan dari BI (Lending Facility) sebesar lima persen.
"BI tetap mewaspadai sejumlah risiko baik yg berasal dari global seperti pengetatan kebijakan moneter maupun dari domestik yakni pelemahan konsumsi rumah tangga dan intermediasi perbankan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam jumpa pers setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulanan.
Dalam RDG tersebut, BI menyimpulkan pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut di sisa tahun, seiring juga dengan meningkatnya prospek ekonomi global.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,6 persen pada 2017 dan 2018. Pertumbuhan perekonomian global terus membaik seiring pertumbuhan ekonomi Jepang dan China dan Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan.
Proyeksi itu didukung ekspor dan melonjaknya permintaan serta keyakinan konsumen.
"Volume perdagangan dunia dan komoditas diperkirakan lebih tinggi dari semula," ujarnya.
Jepang mengalami pemulihan ekspor, sedangkan Negeri Paman Sam menguat karena investasi dan konsumsi yang tinggi.
Meskipun perekonomian global menanjak, beberapa risiko eksternal perlu diwaspadai, yakni pengetatan kebijakan moneter di negara maju dan juga gangguan stabilitas karena faktor geopolitik.
Untuk ekonomi domestik, BI melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,06 persen di kuartal III 2017 telah diikuti dengan struktur perekonomian yang lebih berimbang dari ekspor dan investasi pemerintah, serta swasta.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan 2017 sekitar 5,1 persen dengan inflasi sebesar 3-3,5 persen di akhir 2017.
Tahun ini, BI baru menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali sebesar 50 basis poin pada Agustus dan September 2017 karena laju inflasi yang terjaga.
Pada Oktober 2017, BI menghentikan pelonggaran suku bunga acuan dengan mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen, karena tekanan eksternal yang deras mengingat bursa pergantian kepemimpinan Gubernur The Fed dan juga normalisasi moneter The Fed.
BI kembali tahan bunga acuan 4,25 persen
16 November 2017 20:35 WIB
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: