Kemensos: Keluarga berperan besar pulihkan pecandu narkoba
14 November 2017 18:25 WIB
Arsip: Teatrikal Hari Sumpah Pemuda Mahasiswa yang tergabung dalam UKM Seni dan Budaya Talas Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan aksi teatrikal memperingati Hari Sumpah Pemuda di Depan Kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/10/2017). Aksi teatrikal tersebut sebagai bentuk ajakan agar generasi muda tidak terjerumus menjadi pecandu narkoba dan kriminal. (ANTARA/Yusran Uccang)
Langkat, Sumut (ANTARA News) - Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif Kementerian Sosial Republik Indonesia Waskito Budi Kusumo mengatakan bahwa keluarga sangat berperan besar memulihkan pecandu narkoba.
Saat meresmikan panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" yang berada di Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Langkat, Sumut, Selasa, Budi mengatakan upaya memulihkan mantan pecandu menjadi tugas bersama semua pihak, terutama keluarga.
"Tugas kita semua untuk menyelesaikan mereka yang terkena pengaruh narkoba, tanpa mengucilkan mereka yang telah menjadi korban dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Menurut Budi keluarga berperan besar memulihkan seorang pecandu narkoba dengan mengirimkannya ke panti rehabilitasi narkoba.
"Alhamdulillah, saat ini panti rehabilitasi sudah ada di Kabupaten Langkat," katanya.
Ia memberikan apresiasi kepada Rizky Younanda Sitepu, putra Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, dalam upaya mengatasi permasalahan memulihkan pecandu narkoba.
Bupati Langkat Ngogesa Sitepu mengatakan pembangunan panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" adalah jawaban untuk masyarakat Langkat dan sekitarnya yang sering mengeluhkan tidak adanya tempat dan sarana untuk para pecandu narkoba agar pulih dan tidak lagi menggunakannya.
Ngogesa berharap panti rehabilitasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. "Baik untuk diri pribadi ataupun keluarga tercinta yang harus dipulihkan dari pemakaian narkoba," katanya.
Pemimpin panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" Rizky Younanda menjelaskan latar belakang pembangunan panti ini adalah untuk mengurangi kenakalan remaja ataupun masyarakat yang saat ini sudah sangat meresahkan lingkungan.
Oleh karena itu, kata dia, panti itu nantinya tidak hanya sebagai tempat rehabilitasi, tetapi juga sebagai pusat informasi terkait bahaya narkoba.
"Panti ini akan membantu masyarakat dan generasi muda terkait informasi mengenai penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif dengan mengedepankan pembinaan dan pelatihan di antaranya bimbingan fisik, bimbingan spritual, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan keterampilan kerja serta tes psikologi dengan kapasitas 50 orang," katanya.
Saat meresmikan panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" yang berada di Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Langkat, Sumut, Selasa, Budi mengatakan upaya memulihkan mantan pecandu menjadi tugas bersama semua pihak, terutama keluarga.
"Tugas kita semua untuk menyelesaikan mereka yang terkena pengaruh narkoba, tanpa mengucilkan mereka yang telah menjadi korban dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Menurut Budi keluarga berperan besar memulihkan seorang pecandu narkoba dengan mengirimkannya ke panti rehabilitasi narkoba.
"Alhamdulillah, saat ini panti rehabilitasi sudah ada di Kabupaten Langkat," katanya.
Ia memberikan apresiasi kepada Rizky Younanda Sitepu, putra Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, dalam upaya mengatasi permasalahan memulihkan pecandu narkoba.
Bupati Langkat Ngogesa Sitepu mengatakan pembangunan panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" adalah jawaban untuk masyarakat Langkat dan sekitarnya yang sering mengeluhkan tidak adanya tempat dan sarana untuk para pecandu narkoba agar pulih dan tidak lagi menggunakannya.
Ngogesa berharap panti rehabilitasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. "Baik untuk diri pribadi ataupun keluarga tercinta yang harus dipulihkan dari pemakaian narkoba," katanya.
Pemimpin panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" Rizky Younanda menjelaskan latar belakang pembangunan panti ini adalah untuk mengurangi kenakalan remaja ataupun masyarakat yang saat ini sudah sangat meresahkan lingkungan.
Oleh karena itu, kata dia, panti itu nantinya tidak hanya sebagai tempat rehabilitasi, tetapi juga sebagai pusat informasi terkait bahaya narkoba.
"Panti ini akan membantu masyarakat dan generasi muda terkait informasi mengenai penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif dengan mengedepankan pembinaan dan pelatihan di antaranya bimbingan fisik, bimbingan spritual, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan keterampilan kerja serta tes psikologi dengan kapasitas 50 orang," katanya.
Pewarta: H.Imam Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: