Langkat, Sumut (ANTARA News) - Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif Kementerian Sosial Republik Indonesia Waskito Budi Kusumo mengatakan bahwa keluarga sangat berperan besar memulihkan pecandu narkoba.

Saat meresmikan panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" yang berada di Desa Sei Limbat, Kecamatan Selesai, Langkat, Sumut, Selasa, Budi mengatakan upaya memulihkan mantan pecandu menjadi tugas bersama semua pihak, terutama keluarga.

"Tugas kita semua untuk menyelesaikan mereka yang terkena pengaruh narkoba, tanpa mengucilkan mereka yang telah menjadi korban dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Menurut Budi keluarga berperan besar memulihkan seorang pecandu narkoba dengan mengirimkannya ke panti rehabilitasi narkoba.

"Alhamdulillah, saat ini panti rehabilitasi sudah ada di Kabupaten Langkat," katanya.

Ia memberikan apresiasi kepada Rizky Younanda Sitepu, putra Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, dalam upaya mengatasi permasalahan memulihkan pecandu narkoba.

Bupati Langkat Ngogesa Sitepu mengatakan pembangunan panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" adalah jawaban untuk masyarakat Langkat dan sekitarnya yang sering mengeluhkan tidak adanya tempat dan sarana untuk para pecandu narkoba agar pulih dan tidak lagi menggunakannya.

Ngogesa berharap panti rehabilitasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. "Baik untuk diri pribadi ataupun keluarga tercinta yang harus dipulihkan dari pemakaian narkoba," katanya.

Pemimpin panti rehabilitasi narkoba "Esa Prakarsa" Rizky Younanda menjelaskan latar belakang pembangunan panti ini adalah untuk mengurangi kenakalan remaja ataupun masyarakat yang saat ini sudah sangat meresahkan lingkungan.

Oleh karena itu, kata dia, panti itu nantinya tidak hanya sebagai tempat rehabilitasi, tetapi juga sebagai pusat informasi terkait bahaya narkoba.

"Panti ini akan membantu masyarakat dan generasi muda terkait informasi mengenai penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif dengan mengedepankan pembinaan dan pelatihan di antaranya bimbingan fisik, bimbingan spritual, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan keterampilan kerja serta tes psikologi dengan kapasitas 50 orang," katanya.