Washington (ANTARA News) - Oenophiles mencatat: 5980 SM tahun yang sangat bagus untuk anggur.

Para ilmuwan pada Senin mengumumkan penemuan bukti tertua pembuatan anggur, mendeteksi tanda kimiawi fermentasi minuman beralkohol yang dibuat dari anggur dalam pecahan guci tanah liat berusia hampir 8.000 tahun di dua situs sekitar 50 kilometer selatan ibu kota Georgia, Tbilisi.

Temuan itu menunjukkan bahwa pencapaian budaya penting ini terjadi lebih awal dari yang sebelumnya diketahui di kawasan Kaukasus Selatan di perbatasan Eropa Timur dan Asia Barat.

Sampai sekarang, bukti pembuatan anggur tertua datang dari gerabah yang berasal dari Pegunungan Zagros di barat laut Iran yang berasal dari masa 5400-5000 SM.

"Anggur berada di pusat peradaban seperti yang kita ketahui di Barat," kata ahli arkeologi dari University of Toronto, Stephen Batiuk, salah satu peneliti studi yang hasilnya terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences.

"Sebagai obat, pelumas sosial, substansi pengubah pikiran dan komoditas yang dinilai tinggi, anggur menjadi fokus dalam pemujaan relijius, farmakope, santapan, ekonomi dan masyarakat di Timur Dekat kuno," katanya sebagaimana dikutip Reuters.

David Lordkipanidze, direktur Georgian National Museum yang membantu memimpin riset, mengatakan guci besar yang disebut qvevri mirip dengan guci kuno yang sampai sekarang masih digunakan dalam pebuatan anggur di Georgia.

Para periset melakukan analisis biokimia untuk menemukan residu senyawa anggur yang diserap guci.

Ahli arkeologi biomolekuler dari University of Pennsylvania Patrick McGovern menemukan bukti asam tartarat, satu indikasi pembuatan anggur yang melibatkan anggur dari Eurasia, serta tiga asam organik terkait: maleat, succinat dan sitrat.

Tembikar itu ditemukan di dua desa Neolitik, yang dulu mungkin masing-masing dihuni sekitar 60 orang, dan meliputi rumah-rumah yang terbuat dari bata lumpur.

Para penduduk desa memanen gandum; memelihara domba, kambing dan sapi; dan menggunakan perkakas sederhana yang terbuat dari tulang dan gelas vulkanis yang disebut obsidian.

Guci-guci abu-abu itu, yang sebagian berhias gambar untaian anggur sederhana dan seorang pria menari, tingginya sekitar 80 cm dan lebarnya 40 cm. Bukti adanya anggur terdapat pada delapan guci, yang tertua dari tahun 5980 SM.

"Anggur itu mungkin dibuat serupa dengan metode qvevri di Georgia sekarang, tempat anggur-anggur ditumbuk dan buah, batang dan bijinya semua difermentasi bersama," kata Batiuk.

Ini bukan tanda paling awal minuman beralkohol. Bukti sebelumnya ditemukan di China pada fermentasi campuran beras, madu dan buah dari masa 7000 SM.