Brussel (ANTARA News) - Uni Eropa pada Senin mencabut FARC Kolombia dari daftar organisasi teroris menurut seorang pejabat kepada AFP, setelah bekas gerakan gerilya itu menyerahkan senjata sebagai bagian dari perjanjian damai dan terlahir kembali sebagai partai politik.

Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (The Revolutionary Armed Forces of Colombia/FARC), yang memerangi pemerintah selama setengah abad dalam sebuah konflik yang menewaskan sekitar 260.000 orang, mencapai perjanjian damai historis tahun lalu dan bekas pemimpinnya sekarang berencana mencalonkan diri sebagai presiden.

Keputusan untuk mencabut FARC dari daftar tersebut secara permanen diambil setelah UE menangguhkan pembuatan daftar teror pada September 2016, sebagai upaya membantu proses perdamaian di Kolombia.

"Dewan menerapkan tindakan hukum yang mencabut FARC dari daftar UE untuk individu dan entitas yang harus dijatuhi langkah pembatasan guna menumpas terorisme," kata seorang pejabat Uni Eropa (UE) kepada AFP, menambahkan bahwa keputusan tersebut akan diumumkan secara resmi pada Selasa.

Setelah menyepakati perjanjian damai dan perlucutan senjata, FARC mengubah gerakan mereka menjadi sebuah partai politik, tetap menggunakan inisial yang sama namun mengubah nama resminya menjadi Pasukan Revolusioner Alternatif Bersama (Common Alternative Revolutionary Force).

Rodrigo Londono (58), pemimpin gerilyawan FARC yang lebih dikenal dengan nama "Timochenko", akan mengikuti pemilihan presiden mewakili partainya, dengan pemilu putaran pertama dijadwalkan berlangsung Mei 2018.(mu)