Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Selasa pagi naik 23 poin menjadi Rp13.529 per dolar AS dengan topangan harapan positif mengenai pertumbuhan ekonomi nasional.
"Mata uang rupiah terapresiasi terhadap dolar AS masih ditopang harapan positif pertumbuhan ekonomi nasional yang akan mencapai di atas level lima persen," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.
Optimisme Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang 2017 bisa mencapai 5,1 persen, menurut dia, imbasnya masih cukup kuat terhadap pergerakan rupiah.
Kabar mengenai pendanaan infrastruktur di Indonesia dari Jepang yang nilainya sekitar Rp15,2 triliun, ia menjelaskan, turut memicu harapan positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengemukakan bahwa iklim investasi di Indonesia juga membaik. Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Manila, Indonesia mendapat apresiasi dari Perdana Menteri Jepang Abe, yang menyebut iklim investasi di Indonesia semakin kondusif.
Ia menambahkan bawa Bank Dunia juga mengapresiasi kenaikan peringkat Indonesia dalam peringkat kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EODB) tahun 2018 dari peringkat 72 dari peringkat 91 pada 2017.
"Bahkan Bank Dunia untuk Indonesia mengatakan saat ini merupakan periode yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia, didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, lima persen," katanya.
Rupiah menguat 23 poin
14 November 2017 10:15 WIB
Arsip Foto. Petugas menghitung uang pecahan Rupiah di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta, Selasa (19/9/2017). (ANTARA FOTO)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: