Beijing (ANTARA News) - Satuan khusus antiteror disiagakan di sepanjang wilayah perbatasan China-Vietnam untuk melindungi warga Chongzuo, Provinsi Guangxi Zhuang.

Satuan tugas yang dibentuk pada Februari untuk pertama kali di tempatkan di wilayah itu beranggotakan 11 prajurit dan seorang komandan. Mereka personel terpilih setelah melalui beberapa tahap seleksi yang diikuti 1.300 anggota resimen di China.

Garis perbatasan Chongzuo yang berbatasan dengan Vietnam terbentang sepanjang 533 kilometer. Wilayah itu rawan ancaman terorisme sebagaimana laman resmi pemerintah Chongzuo, Senin.

Beberapa pegaris keras dari Provinsi Xinjiang yang berupaya menuju Afghanistan dan Turki menjadikan Chongzuo sebagai tempat transit karena sangat mendukung untuk perjalanan menuju Vietnam.

Laman pemerintah Chongzuo menyebutkan, para pegaris keras yang gagal melarikan diri itu sangat mungkin melakukan tindakan terorisme di Chongzuo.

Oleh sebab itu, untuk menangkal aktivitas mereka, anggota satuan khusus dilengkapi dengan peralatan baru dan canggih, seperti senjata laser dan inframerah yang bisa dioperasikan pada malam hari.

Dalam delapan bulan terakhir, satuan khusus itu telah menyita 970 orang asing yang melanggar wilayah perbatasan dan menyita empat senjata serta 30 peluru.

Satuan itu juga berhasil menangkap lima teroris dan menyita 20 kilogram heroin serta 5 kilogram bubuk kristal, demikian laporan Global Times.

Komandan Satuan Khusus Anti-Teror, Liu Qiangqiang, mengatakan, personelnya dua kali sehari wajib lari jarak jauh lima kilometer bersenjatakan lengkap selama 20 menit, 50 kali angkat beban dalam semenit, menembak lima butir telur dari jarak 25 meter selama 10 detik.

Tidak seorang pun personelnya yang melewatkan latihan itu, demikian pernyataan dia. Oleh sebab itu, mereka mampu bertarung sengit dengan para teroris di sepanjang wilayah perbatasan.