Jakarta (ANTARA News) - Pihak keluarga mendiang dokter Letty Sultri, menilai tersangka Ryan Helmi sebagai sosok yang kasar, hingga tega melakukan kekerasan pada Letty beberapa kali.

"Kasar, seperti kelihatannya, emosian," kata Afifi Bachtiar, kakak mendiang Letty kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

Hal senada dikemukkan kakak ipar Letty, Yetti Irma. Dia mengatakan beberapa kali tersangka juga melakukan kekerasan pada Letty, mulai dari menarik leher, memukul korban menggunakan handphone.

"Keluarga mendukung dia ada keberanian membela diri. Tapi dia tetap seperti istri, melakukan kewajiban. Tetapi setelah KDRT yang berat, seperti di smackdown, ditarik leher, jendela enggak ada terali, dia lari keluar dikejar pelaku, diseret," kata dia.

Karena kejadian itu, mendiang sempat mengalami trauma, memar. Dia bahkan tidak berani keluar rumah selama satu bulan.

"Dia trauma betul, karena KDRT. Keluar saja enggak berani, selama satu bulan," tutur Yetti.

Pihak keluarga juga mengatakan, tersangka tak memiliki pekerjaan dan hanya menumpang hidup pada Letty. "Sudah tidak kerja, tiga tahun terakhir, menumpang hidup. Kerja keluar masuk keluar masuk," ujar Afifi.

Pembunuhan Letty terjadi pada Kamis (9/11). Saat itu, Helmi yang merupakan suami Letty menembaknya sebanyak enam kali. Tak lama setelah itu, Helmi yang diketahui berprofesi sebagai dokter umum itu menyerahkan diri ke pihak Polda Metro.

Siang tadi, pihak Polda di bawah Subdit Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar adegan prarekonstruksi kejadian, salah satunya di klinik tempat penembakan terjadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan saat kejadian, Helmi menembak Letty dari jarak dua meter.