Polda Metro Jaya segera periksa kondisi kejiwaan dokter Helmi
13 November 2017 15:05 WIB
Warga melihat lokasi kejadian penembakan di Klinik Azzahra Medical Center, Jakarta, Kamis (9/11). Seorang dokter bernama Letty Sultri tewas ditembak suaminya yang berinisial, H, di klinik tersebut.
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya segera memeriksa kejiwaan dan psikologis dokter Ryan Helmi yang menembak mati istrinya, dokter Letty Sultri.
"Hari (Senin) ini baru dikirim surat permintaan ke Dokkes Polda Metro Jaya," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan di Jakarta Senin.
Hendy mengatakan penyidik Polda Metro Jaya tidak dapat menyimpulkan kondisi kejiwaaan Helmi sebelum hasil tes terbit.
Hendy menyebutkan Helmi diduga tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan namun penyidik kepolisian akan memastikan melalui serangkaian tes.
Hendy menyatakan Helmi memberikan keterangan secara runut namun beberapa bagian dipotong, berubah dan melompat-lompat.
"Misalkan peluru 'saya tidak masukkan peluru'," ungkap Hendy.
Terkait kepemilikan senjata api, Hendy menyebutkan tersangka Helmi memegang senjata api sejak Juli 2017.
Sebelumnya, Helmi menembak mati Letty di Azzahra Medical Center Cawang Jakarta Timur pada Kamis (9/11) pukul 14.30 WIB.
Polisi menduga Helmi menembak mati istrinya lantaran persoalan rumah tangga dan enggan bercerai.
Polisi menyita dua pucuk senjata api jenis revolver rakitan dan FN yang dibeli Helmi seharga Rp45 juta dari seseorang.
"Hari (Senin) ini baru dikirim surat permintaan ke Dokkes Polda Metro Jaya," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan di Jakarta Senin.
Hendy mengatakan penyidik Polda Metro Jaya tidak dapat menyimpulkan kondisi kejiwaaan Helmi sebelum hasil tes terbit.
Hendy menyebutkan Helmi diduga tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan namun penyidik kepolisian akan memastikan melalui serangkaian tes.
Hendy menyatakan Helmi memberikan keterangan secara runut namun beberapa bagian dipotong, berubah dan melompat-lompat.
"Misalkan peluru 'saya tidak masukkan peluru'," ungkap Hendy.
Terkait kepemilikan senjata api, Hendy menyebutkan tersangka Helmi memegang senjata api sejak Juli 2017.
Sebelumnya, Helmi menembak mati Letty di Azzahra Medical Center Cawang Jakarta Timur pada Kamis (9/11) pukul 14.30 WIB.
Polisi menduga Helmi menembak mati istrinya lantaran persoalan rumah tangga dan enggan bercerai.
Polisi menyita dua pucuk senjata api jenis revolver rakitan dan FN yang dibeli Helmi seharga Rp45 juta dari seseorang.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: