Anies Baswedan tak tahu soal walk out Kanisius
13 November 2017 13:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta memberi salam saat menghadiri peresmian Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1B dan 1C, Jakarta, Jumat (3/11/2017). Jalan Tol Becakayu yang sudah siap dioperasikan adalah seksi 1B yang menghubungkan Cipinang Melayu-Pangkalan Jati dan seksi 1C yang menghubungkan Pangkalan Jati-Jakasampurna. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku tak tahu adanya aksi walk out yang dilakukan oleh Ananda Sukarlan pada acara memperingati 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu malam (11/11).
Meski demikian, Anies mengatakan dirinya menghormati perbedaan pandangan dan memberikan hak kepada siapa saja untuk mengungkapkan dengan caranya.
"Saya malah baru tahunya sesudah dalam kantor, pas datang tadi pagi pun saya belum tahu," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Menurut Anies, tugas seorang gubernur adalah menyapa dan mengayomi. "Kalau kemudian ada reaksi negatif yah itu bonus aja buat saya, nggak ada sesuatu, biasa aja," kata Anies.
Anies mengaku dirinya diundang acara tersebut oleh sahabatnya; Romo Baskoro yang datang ke Balaikota DKI Jakarta.
"Kemudian Romo Benny itu bersahabat baik. Jadi saya ini bukan kayak orang nggak kenal kalau sama teman - teman di Kanisius. dan ini bukan kedatangan pertama di Kanisus. Ketika dengar tadi pagi, saya jadi inget - inget ada ya yang keluar, karena saya nggak ingat tuh, nggak lihat sama sekali," kata Anies.
Sementara itu Budayawan Eros Djarot menyayangkan sikap pianis terkenal Ananda Sukarlan yang walk out meninggalkan tempat duduk saat Anies memberikan sambutan.
"Ketika seorang Gubernur sebagai tamu diundang memberi sambutan, saya yakini bukan ajaran dan perilaku yang berpijak pada ajaran sang Juru Selamat yang begitu indah dan menghadiahkan kepada kehidupan ini," kata Eros.
Musik yang penuh cinta kasih, sehingga setiap telinga yang mendengar akan merasakan betapa damai itu indah memaafkan itu indah, menebar kasih itu indah.
Meski demikian, Anies mengatakan dirinya menghormati perbedaan pandangan dan memberikan hak kepada siapa saja untuk mengungkapkan dengan caranya.
"Saya malah baru tahunya sesudah dalam kantor, pas datang tadi pagi pun saya belum tahu," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Menurut Anies, tugas seorang gubernur adalah menyapa dan mengayomi. "Kalau kemudian ada reaksi negatif yah itu bonus aja buat saya, nggak ada sesuatu, biasa aja," kata Anies.
Anies mengaku dirinya diundang acara tersebut oleh sahabatnya; Romo Baskoro yang datang ke Balaikota DKI Jakarta.
"Kemudian Romo Benny itu bersahabat baik. Jadi saya ini bukan kayak orang nggak kenal kalau sama teman - teman di Kanisius. dan ini bukan kedatangan pertama di Kanisus. Ketika dengar tadi pagi, saya jadi inget - inget ada ya yang keluar, karena saya nggak ingat tuh, nggak lihat sama sekali," kata Anies.
Sementara itu Budayawan Eros Djarot menyayangkan sikap pianis terkenal Ananda Sukarlan yang walk out meninggalkan tempat duduk saat Anies memberikan sambutan.
"Ketika seorang Gubernur sebagai tamu diundang memberi sambutan, saya yakini bukan ajaran dan perilaku yang berpijak pada ajaran sang Juru Selamat yang begitu indah dan menghadiahkan kepada kehidupan ini," kata Eros.
Musik yang penuh cinta kasih, sehingga setiap telinga yang mendengar akan merasakan betapa damai itu indah memaafkan itu indah, menebar kasih itu indah.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: