ASEAN-Hong Kong tandatangani perjanjian perdagangan bebas
Para pemimpin negara ASEAN (kanan-kiri) Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith, Presiden Indonesia Joko Widodo, Perdana Menteri Kamboja Hus Sen, Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-Cha, Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bergandengan tangan pada pembukaan KTT ASEAN ke-30 di Coconut Palace, Manila, Filipina, Sabtu (29/4/2017). (ANTARA /Rosa Panggabean)
Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas dan Perjanjian Investasi antara ASEAN dan Hong Kong itu dilakukan di sela-sela rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-31, seperti dilaporkan Antara dari Manila, Filipina, Senin.
Kedua kesepakatan tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan negara anggota ASEAN dalam memperluas hubungan ekonomi eksternal untuk mendorong peluang perdagangan yang lebih besar bagi Komunitas Ekonomi ASEAN.
"Ini akan membuka lebih banyak peluang bagi ASEAN karena kita memastikan akses pasar yang lebih besar untuk produk kita dan aliran investasi asing langsung (FDI) yang berkelanjutan," kata Ketua Menteri Ekonomi ASEAN untuk 2017 Ramon Lopez.
Lopez menyampaikan bahwa kedua kesepakatan itu akan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat ASEAN dan meningkatkan kolaborasi antara bisnis, khususnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
AHKFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas ke-6 yang dilakukan ASEAN dengan mitra eksternal setelah perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Korea Selatan, Jepang, India, Australia, dan Selandia Baru.
Perjanjian perdagangan bebas ASEAN dengan para mitra eksternal itu mencakup perdagangan barang, peraturan dalam negeri, tindakan non-tarif, prosedur bea cukai dan fasilitasi perdagangan, solusi perdagangan, hambatan teknis untuk perdagangan, perdagangan jasa, hak kekayaan intelektual, serta kerja sama ekonomi dan teknis.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017