Tiga bangunan kelas ambruk akibat pergerakan tanah
13 November 2017 10:27 WIB
Ilustrasi - Warga mengamati lokasi tanah yang amblas akibat bencana tanah bergerak di Dusun Delik, Candigaron, Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/3/2017). (ANTARA/Aditya Pradana Putra)
Cianjur (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mendapat laporan tiga bangunan sekolah milik SMP 3 Sukaresmi, ambruk akibat pergerakan tanah, sehingga proses belajar mengajar terpaksa dialihkan.
Kepala BPBD Cianjur, Ahmad Rivai, pada wartawan Senin, mengatakan, pihaknya telah melakukan asesment ke lokasi bencana, tercatat ketiga bangunan milik SMP Negeri 3 Sukaresmi yang ambruk itu, terdiri dari ruang guru dan dua bangunan ruang kelas.
Dia menjelaskan, pergerakan tanah kembali terjadi di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, yang selama ini dikenal wilayah langganan pergerakan tanah. Informasi warga menyebutkan, sebelum pergerakan tanah, hujan deras turun sejak siang hingga malam hari.
"Kami bersama tim melakukan asesment dan melihat langsung daerah yang tertimpa bencana pergerakan tanah tersebut. Untuk sementara kegiatan belajar mengajar akan dialihkan ke Sekolah Dasar (SD) Negeri Chandra Kusumah yang dinilai aman," katanya.
Ia mengimbau, warga yang tinggal di wilayah rawan pergerakan tanah itu untuk waspada dan segera mengungsi jika pergerakan tanah susulan terjadi dan terus meluas karena curah hujan yang terjadi di Cianjur masih sangat tinggi.
"Untuk kemarin dua kali pergerakan tanah yang terjadi malam dan menjelang tengah malam. Warga diminta waspada dengan berbagai potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,? katanya.
Bahkan pihaknya mengimbau relawan untuk siaga 24 jam di lokasi rawan pergerakan tanah tersebut, meskipun masih jauh dari perkampungan warga, namun relawan diminta untuk melaporkan setiap kejadian dan mengimbau warga untuk mengungsi guna menghindari korban jiwa ketika pergerakan tanah meluas.
Kepala BPBD Cianjur, Ahmad Rivai, pada wartawan Senin, mengatakan, pihaknya telah melakukan asesment ke lokasi bencana, tercatat ketiga bangunan milik SMP Negeri 3 Sukaresmi yang ambruk itu, terdiri dari ruang guru dan dua bangunan ruang kelas.
Dia menjelaskan, pergerakan tanah kembali terjadi di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, yang selama ini dikenal wilayah langganan pergerakan tanah. Informasi warga menyebutkan, sebelum pergerakan tanah, hujan deras turun sejak siang hingga malam hari.
"Kami bersama tim melakukan asesment dan melihat langsung daerah yang tertimpa bencana pergerakan tanah tersebut. Untuk sementara kegiatan belajar mengajar akan dialihkan ke Sekolah Dasar (SD) Negeri Chandra Kusumah yang dinilai aman," katanya.
Ia mengimbau, warga yang tinggal di wilayah rawan pergerakan tanah itu untuk waspada dan segera mengungsi jika pergerakan tanah susulan terjadi dan terus meluas karena curah hujan yang terjadi di Cianjur masih sangat tinggi.
"Untuk kemarin dua kali pergerakan tanah yang terjadi malam dan menjelang tengah malam. Warga diminta waspada dengan berbagai potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi,? katanya.
Bahkan pihaknya mengimbau relawan untuk siaga 24 jam di lokasi rawan pergerakan tanah tersebut, meskipun masih jauh dari perkampungan warga, namun relawan diminta untuk melaporkan setiap kejadian dan mengimbau warga untuk mengungsi guna menghindari korban jiwa ketika pergerakan tanah meluas.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: