Jakarta (ANTARA News) - Tarian massal yang dilakukan oleh ratusan penari menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi di Bandara Internasional Clark Pampanga, Filipina pada Minggu.

"Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 mendarat tepat pukul 12.00 Waktu Setempat (WS) atau 11.00 WIB setelah menjalani penerbangan dari Bandara Internasional Da Nang, Viet Nam selama hampir 2 jam," demikian siaran pers dari Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, diterima Antara di Jakarta pada Minggu.

Pada saat kedatangan di bandara itu, Kepala Protokol Kementerian Luar Negeri Republik Filipina bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J Lumintang menyambut Presiden dan Iriana di depan pintu pesawat.

Selain itu, sejumlah anak-anak Filipina juga memberikan buket bunga untuk Iriana.

Usai penyambutan, rombongan kepresidenan menuju hotel tempat bermalam di Kota Manila menumpang kendaraan VIP tamu negara.

"Agenda pertama Presiden Jokowi setibanya di Manila adalah mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Shinzo Abe," demikian keterangan tersebut.

Selain itu, pada Minggu malam, Presiden dan Ibu Negara juga akan menghadiri "Special Gala Celebration for The 50th Anniversary of ASEAN" yang diselenggarkaan di SMX Convention Center, Manila.

Sebelumnya Presiden telah melakukan kunjungan kerja ke Da Nang, Viet Nam menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.

Dalam pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC) 2017, Presiden memaparkan pentingnya perhubungan laut untuk memperkuat ekonomi maritim.

Selain peningkatan konektivitas, kemajuan perhubungan laut dapat mengurangi biaya pengiriman dan memajukan "aqua culture" bangsa-bangsa.

Kemudian dalam sesi pertama KTT APEC Ke-25, Presiden menyampaikan transformasi ekonomi digital perlu difasilitasi oleh pemerintah dengan terus mengutamakan penciptaan lapangan kerja yang inklusif, berkelanjutan dan produktif.

Presiden juga menjelaskan Indonesia berpotensi menjadi negara dengan tingkat ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 karena terdapat 132,7 juta pengguna internet dan 92 juta pengguna telepon pintar pada saat ini.