Solo (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan hak bonus atlet penyandang disabilitas yang telah berprestasi di ajang internasional sama dengan atlet lainnya.

"Tidak ada perbedaan perlakuan, bonus sama antara yang disabilitas dan atlet lainnya," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabroto dalam acara pembukaan Pekan Paralimpiade Pelajar Nasional (Peparpenas) 2017 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Karenanya, Gatot mengharapkan para atlet yang berlaga dalam event Pepapenas 2017 berbangga diri dan memiliki semangat tinggi untuk berprestasi mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.

"Karenanya kalian harus bangga menjadi atlet-atlet Peparpenas ini, berjuanglah dengan baik, jaga terus sportifitas demi kejayaan Indonesia tercinta dan kalian sendiri percayalah kalian bisa dan memiliki kesempatan sama untuk berprestasi," ujar Gatot.

Selain diberikan bonus berupa uang tunai dan fasilitas, pemerintah juga berkomitmen memberikan bonus lainnya yaitu status Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi atlet berprestasi di ajang internasional mulai dari level SEA Games, Asian Games, Olimpiade, ASEAN Para Games, Asian Para Games dan Paralimpiade.

"Untuk level Asia Tenggara, bagi mereka yang dapat emas, untuk Asia mulai dari mereka yang mendapat perak dan sekelas dunia mulai dari perunggu," ucap Gatot.

Sebelumnya, selepas kegemilangan kontingen Indonesia di ajang ASEAN Paragames 2017 dengan merebut juara umum, pemerintah juga sempat menjanjikan juga untuk memberikan unit rumah bagi para atlet berprestasi.

Akan tetapi, Gatot mengatakan untuk saat ini yang sudah pasti adalah bonus status PNS, sementara untuk unit rumah masih menunggu payung hukum tersendiri entah berupa Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden tersedia.

"Kementerian PUPR pada prinsipnya akan membantu, tapi dasar hukumnya harus jelas dan itu wajar karena berpotensi menjadi temuan kasus kalau tidak dilaksanakan. Namun untuk saat ini masih satu tahap dulu yang baru yakni perjuangan atlet berprestasi untuk menjadi PNS terlebih dahulu," tutur Gatot menambahkan.

Dalam Peparnas VIII 2017 ini sendiri, sebanyak 621 atlet dari 29 provinsi akan memperebutkan 471 medali dengan rincian 149 medali emas, 149 perak dan 173 perunggu dalam enam cabang olahraga yang dipertandingkan yakni atletik, renang, bulu tangkis, bocia, catur dan tenis meja.

Setiap provinsi, maksimal mengirim 28 atlet dengan kategori tuna daksa sembilan orang, tuna grahita tujuh orang, tuna rungu enam orang dan tuna netra enam orang.

Peparpenas ini sendiri dibuka pada Jumat petang bertepatan dengan hari pahlawan di lokasi bersejarah bagi olahraga, Stadion Sriwedari, yang menjadi lokasi Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama pada tahun 1948.