Jakarta (ANTARA News) - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Heru Kristiyana, membenarkan ada investor Jepang --dalam hal ini Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU)-- yang melirik saham PT Bank Danamon Tbk.
"Memang Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ melirik saham Danamon, tentunya akan diikuti oleh kegiatan-kegiatan ataupun persyaratan-persyaratan yang akan disampaikan. Karena perusahaan terbuka, maka akan terkait dengan langkah-langkah di pasar modal," kata dia, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan hal terpenting dari rencana akuisisi tersebut adalah aksi korporasi itu mampu memperkuat Danamon.
"Diharapkan Danamon akan berkembang lebih pesat dengan pemegang saham baru yang lebih besar," ucap dia.
Selain itu, OJK juga akan meminta investor untuk menyampaikan secara konkret mengenai kaitan antara rencana bisnis dan kontribusinya kepada perkembangan ekonomi nasional.
Hal itu, misalnya, menyangkut pemberian kredit khusus ke infrastruktur di Indonesia untuk mendukung program-program pemerintah.
"Jangan sampai mereka datang memberikan kredit ke Jepang saja, kami harap mereka membuat rencana bisnis yang benar-benar bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.
Saat ini porsi kepemilikan saham di Danamon, menurut laman resmi perusahaan itu, adalah 67,37 persen milik Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI), 6,5 persen milik JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds, dan 25,7 persen dikuasai publik.
Merujuk pada pada laporan media Jepang, Nikkei, Kamis (9/11), Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ dikabarkan berencana membeli sekitar 40 persen saham Bank Danamon untuk memperluas bisnis perusahaan itu di Asia Tenggara. Nilai transaksi disebutkan sekitar 1,76 miliar dolar AS atau setara Rp23,7 triliun (dengan kurs saat ini).
Sebelumnya, PT Bank Danamon Tbk juga telah membenarkan terdapat investor yang sudah menjajaki guna membeli saham milik perusahaan asal Singapura yang merupakan pengendali bank tersebut, Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI).
Direktur Bank Danamon, Michellina Triwardhany, melalui pernyataan resminya, mengatakan, AFI sudah menerima expression of interest terkait kepemilikan saham di Danamon.
Namun, dia menegaskan AFI dan investor itu baru akan melakukan negosiasi sehingga belum terdapat hasil atau kesepakatan yang mengikat.
"Ketertarikan investor tersebut tergantung pada hasil negosiasi lebih lanjut yang belum tentu menghasilkan perjanjian yang mengikat sehingga transaksi ini belum tentu terealisasi," kata dia.
OJK benarkan investor Jepang lirik saham Bank Danamon
10 November 2017 18:11 WIB
Ilustrasi logo Bank Danamon.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: