Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Timor Leste mengharapkan agar maskapai penerbangan Garuda Indonesia per awal Januari atau Februari bisa mulai melayani penerbangan reguler dengan rute Kupang-Dili pulang pergi, kata General Manager PT. Garuda Indonesia Cabang Kupang, Kokoh Ritonga.

"Nanti hitungannya bukan lagi carter, tetapi sudah masuk pada penerbangan reguler," katanya kepada ANTARA News di Kupang, Jumat.

Untuk saat ini, menurut dia, pemerintah Timor Leste hanya ingin melakukan charter pesawat yang akan dimulai pada akhir November atau awal Desember mendatang.

Ia menjelaskan bahwa Timor Airways yang saat ini menjadi General Sales Agent (GSA) antara Timor Leste dengan Garuda juga untuk saat ini juga menyetujui hal tersebut.

"Ada dua hal yang dibicarakan dengan kami pihak Garuda, yakni menunda penerbangan yang semula pekan depan menjadi akhir November atau awal Desember. Kemudian, yang kedua adalah direncanakan penerbangan reguler," ujarnya.

Hingga saat ini sejumlah teknisi dan instruktur dari PT Garuda Indonesia sudah berada di Kota Dili, Ibu Kota Timor Leste, untuk menyiapkan kegiatannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Povinsi NTT Ardu Jelamu Marius mengapresiasi hadirnya layanan penerbangan langsung tersebut yang diyakininya bisa berkontribusi baik dalam peningkatan arus kunjungan wisatawan mancanegara ke provinsi berjulukkan "Selaksa Nusa" itu.

"NTT memang sangat membutuhkan layanan penerbangan langsung seperti ini dan Garuda sebagai maskapai plat merah atau milik pemerintah sudah semestinya menjadi pionir yang bisa mendukung lajuh pertumbuhan ekonomi di daerah," katanya.

Menurut dia, sektor pariwisata NTT yang sedang menggeliat dan twrkenal hingga ke berbagai belahan dunia meski didukung dengan layanan penerbangan langsung dari berbagai negara sehingga sejalan dengan peningkatan arus kunjungan wisatawan asing.

Untuk itu, ia menyatakan, tidak hanya rute Kupang-Dili, namun berharap rute penerbangan langsung dari berbagai negara lain ke dua bandara internasional di NTT, yakni El Tari kota Kupang dan Komodo di Labuan Bajo ke segera direalisasikan.

"Saya yakin kunjungan wisatawan ke NTT akan jauh meningkat secara drastis kalau ada penerbangan langsung dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, Darwin dan lainnya ke daerah ini," demikian Ardu Jelamu Marius.