Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan dunia Islam berharap pada peran Indonesia dalam kancah global.

"Berharap pada Indonesia dengan modal nilai seperti dari Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Din di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dapat menjadikan Indonesia terhindar dari kasus-kasus pertikaian sektarian sebagaimana terjadi di dunia Islam belahan lain. Untuk itu, Indonesia bisa menjadi panutan dengan Islam dan demokrasi yang bisa bersanding.

Dua modal dasar Indonesia itu, kata dia, bisa menjadi model bagaimana sebuah negara bisa mengedepankan semangat moderasi atau prinsip-prinsip penengah di tengah banyaknya perbedaan latar belakang.

Dengan begitu, kata Din, masyarakat dapat bersatu dengan mengesampingkan perbedaan-perbedaan dan mengedepankan persamaan.

Indonesia, lanjut dia, telah bisa menunjukkan kepada dunia mengenai penerapan ideologi tengah seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Din yang merupakan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban mengatakan Indonesia sudah saatnya terus konsisten menunjukkan perannya di dunia Islam terutama dari sisi moderasi Islam.

Alasannya, kata dia, dunia yang saat ini sedang mengalami pertentangan ideologi sangat memerlukan corak Islam sebagaimana terjadi di Indonesia dengan di dalamnya terdapat para Muslim yang mengamalkan Islam penengah atau "wasathiyah" dan rahmat untuk alam semesta.