Quetta, Pakistan (ANTARA News) - Bom bunuh diri menewaskan seorang perwira tinggi polisi Pakistan, yang dalam perjalanan bekerja, dan dua orang lain, Kamis, di Provinsi Baluchistan, Pakistan barat daya, kata pihak berwenang setempat.
Baluchistan diguncang serangkaian serangan pada akhir tahun lalu, yang menelan lebih dari 180 jiwa dan menimbulkan kekhawatiran tentang pertumbuhan kelompok gerilyawan, termasuk sejumlah petempur, yang berhubungan dengan ISIS.
Kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan bom di provinsi itu.
Kemarakan kekerasan menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan pembangunan Jalur Ekonomi Pakistan-China senilai 57 miliar dolar Amerika Serikat, sarana pengangkutan dan energi dari China barat hingga pelabuhan Gwadar, Pakistan.
"Tiga orang menjadi pahlawan, termasuk Hamid Shakeel dan supirnya," kata juru bicara pemerintah Provinsi Baluchistan Anwar Ul Haq Kakar merujuk pada perwira tinggi polisi itu.
Juru bicara kelompok Tehreek-e-Taliban, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Shakil sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di ibu kota provinsi tersebut, Quetta, ketika pelaku bom bunuh diri mencegat kendaraannya, kata Inspektur Polisi Baluchistan Moazzam Jah.
Seorang perwira polisi lain tewas dan tiga petugas lagi mengalami luka parah, tambahnya.
Serangan terhadap petugas keamanan di Baluchistan semakin meningkat, dengan empat bom bunuh diri dan satu serangan bersenjata menyasar polisi dalam enam bulan belakangan.
Bom di Pakistan tewaskan tiga, termasuk perwira tinggi polisi
9 November 2017 16:05 WIB
Ilustrasi ledakan bom mobil bunuh diri. (REUTERS/Stringer)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: