Beijing (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Kamis, meminta China berbuat lebih banyak untuk menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara dan mengatakan perdagangan dwipihak, yang dilakukannya, tidak adil bagi Amerika Serikat.


Defisit perdagangan Amerika Serikat terhadap China ada di kisaran 26 miliar dolar Amerika Serikat tahun ini, menurun ketimbang 2016 yang ada di kisaran 28 miliar dolar Amerika Serikat.

Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping, mengatakan, negaranya akan lebih terbuka untuk perusahaan asing.

Kepada Korea Utara, Trump berkata bahwa "China dapat memperbaiki masalah ini dengan cepat dan mudah", dengan mendesak Beijing memutuskan hubungan keuangan dengan Korea Utara serta meminta bantuan Rusia.

Trump pada saat itu berbicara bersama Xi, di Beijing, untuk mengumumkan penandatanganan transaksi komersial sekitar 250 miliar dolar Amerika Serikat antara perusahaan Amerika Serikat dan perusahaan China, yang bagi beberapa masyarakat usaha Amerika Serikat akan mengurangi kekhawtiran pada penanganan keluhan mendalam tentang akses pasar di China.

Xi mengatakan, ekonomi China akan menjadi sangat terbuka dan transparan bagi perusahaan asing, termasuk yang berasal dari Amerika Serikat, dan menyambut baik perusahaan Amerika Serikat untuk berpartisipasi dalam inisiatif berbasis infrastruktur Sabuk dan Jalan yang ambisius.

Trump menjelaskan, dia menyalahkan pendahulunya, bukan China, karena ketidakseimbangan perdagangan, dan berulang kali memuji Xi, memanggilnya sebagai "orang yang sangat spesial".

"Tapi kami akan membuatnya adil dan akan sangat luar biasa bagi kami berdua," kata Trump.

Trump menekan China untuk memperketat penutupan akses lebih jauh pada Korea Utara dan pengembangan senjata nuklirnya. Setidaknya, Trump menginginkan kemajuan sederhana, meski tidak ada tanda-tanda terobosan baru, menurut seorang pejabat Amerika Serikat sebelumnya.

Sambil menyebut Xi, Trump berkata, dia percaya akan ada penyelesaian, seperti halnya dengan Xi.

China menempatkan kepentingan utamanya pada kunjungan resmi Trump dalam upacara penyambutan pada Kamis, di luar Balai Besar Rakyat Beijing, yang menghadap ke Lapangan Tiananmen, dan disiarkan langsung di televisi pemerintah, hal yang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyambut tamu seorang pemimpin negara.

Sebelumnya, pada Kamis, Xi mengatakan, dia telah bertukar pendapat secara mendalam dengan Trump dan mencapai konsensus mengenai berbagai isu yang menjadi perhatian bersama.

"Bagi China, kerja sama adalah satu-satunya pilihan nyata, hanya solusi menang-menang yang bisa membawa masa depan yang lebih baik lagi," katanya.

Xi mengatakan, China dan Amerika Serikat memperkuat dialog tingkat tinggi di semua bidang dalam tahun sebelumnya, dan mendorong koordinasi mengenai isu-isu internasional utama, seperti Semenanjung Korea dan Afghanistan.

"Hubungan China dengan Amerika Serikat sekarang berada pada titik awal sejarah baru," kata Xi.